News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Anak Mario Teguh

Mario Teguh: Saya berusaha Ikhlas Menerima Kehilangan Anak

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Motivator Mario Teguh saat menggelar konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2016). Mario Teguh mengandalkan tes DNA untuk membuktikan apakah dirinya merupakan ayah biologis dari Kiswinar, karena Tes DNA tak pernah terealisasi sejak tahun 1991 hingga akhirnya Kiswinar muncul ke publik dan menyatakan diri sebagai anak bilogis Mario Teguh. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Motivator Mario Teguh (60) mengatakan betapa hatinya tersakiti saat Ario Kiswinar Teguh menyebut nama orang lain sebagai ayahnya.

Sakit hatinya ini bermula saat pertemuannya dengan Ario Kiswinar Teguh di salah satu mall di Kelapa Gading.

Ketika itu, Mario mengajak istrinya Linna Teguh bertemu dengan Ario Kiswinar.

"Kami bertemu di restauran. Saya berbicara dan menanyakan ke mas Ayo (panggilan kesayangan Mario kepada Ario sejak bayi). 'Tahu siapa ayah asli mas Ayo?' Saya tanyakan," cerita Mario saat jumpa pers di Kantor Pengacara Elza Syarief di Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2016).

Apa respon dan jawaban Ario?

"Dia mengangguk. Tidak melihat atau menunjuk saya, tapi mengatakan 'Mr X'. Saya terkejut," sambungnya.

Mario melanjutkan, ungkapan kagetnya kepada jawaban Ario dikarenakan, Ariyani Soenarto mengatakan kepada Mario bahwa Ario Kiswinar bukanlah anaknya.

"Ario Kiswinar menyangkal saya di depan wajah saya, bahwa saya bukan. Ayahnya. Menyakitkan hati sekali," ujarnya.

Mario mengaku sangat terluka saat mendengar secara langsung pengakuan Ario, yang sudah ia rindukan kelahirannya dan dirawat sejak bayi.

"Terluka sekali saya, dia (Ario Kiswinar) yang menyangkal saya dan menyebut orang lain yang kaya, pejabat tinggi yang berpengaruh sebagai ayahnya. Sedangkan saat itu saya baru merintis karir, mash tinggal di rumah kontrakan yang sederhana," tuturnya.

Namun, lanjut Mario, ia saat itu tidak berani menuntut dan membicarakannya secara terbuka dengan Ariyani.

Dengan alasan kesejahteraan ekonomi kami saat itu tidak mungkin melawan kekuatan uang keluarga Ariyani Soenarto.

Mario pun berusaha ikhlas kehingan Ario.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini