News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yok Koeswoyo Relakan Gitar Kesayangannya Berpindah Tangan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yok Koeswoyo menyerahkan gitar akustik kesayangannya yang dilelang dan terjual seharga Rp 25 Juta ke Riyani Sugama, dari Lions Club Jakata Kharisma, di acara amal bagi anak penyandang cacat oleh Lions Club di seluruh Indonesia, di Hotel Amoz Cozy, Blok M, Jaksel, Sabtu (19/11/2016) malam.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koesroyo Koeswoyo (73) alias Yok Koeswoyo, rela melelang salah satu gitar akustik kesayangannya.

Hasil lelangan ini akan disumbangkan atau didonasikan untuk pengembangan anak-anak penyandang cacat ganda.

Gitar akustik kesayangan Yok, berhasil terjual seharga Rp 25 Juta dan dibeli atau jatuh ke tangan Riyani Sugama dari Lions Club Kharisma Jakarta.

"Ini salah satu gitar kesayangan saya yang sudah menemani saya puluhan tahun. Demi acara amal ini, gitar saya lelang dan hanya ini yang bisa saya berikan," kata Yok, saat menyerahkan gitar kesayangannya ke Riyani Sugama.

Sang legenda hidup personel grup musik legendaris Indonesia Koes Plus ini mengaku mau hadir dan menjadi bintang tamu .

Hal itu demi sebuah acara amal penggalangan dana bagi anak-anak penyandang cacat tubuh dan cacat ganda yang digelar Lions Club Indonesia di Hotel Amoz Cozy, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (19/11/2016) malam.

"Kalau bukan acara amal, saya malas hadir. Tapi karena ini acara amal, makanya saya datang. Ini semua karena kepedulian dan rasa prihatin," kata Yok, kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network) di sela-sela digelarnya konser amal Tribute Show Koes Plus, Sabtu malam.

Ketua Panitia Acara Tribute Show Koes Plus, Purwanto menjelaskan sejumlah Lions Club (LC) yang menggelar acara konser amal ini adalah LC Jakarta Kharisma, LC Jakarta Kartini, LC Jakarta Medika Media, LC Jakarta Mangga Besar, LC Jakarta Pusat Magnolia, LC Jakarta Centennial Euthenia.

Konser, katanya, digelar untuk mengetuk simpati serta kepedulian semua lapisan masyarakat yang hasilnya akan didonasikan bagi pengembangan program anak-anak penderita cacat ganda, salah satunya dari Yayasan Rawinala.

"Ke depan kami akan terus melakukan kegiatan sosial dan penggalangan dana lainnya, untuk membantu lapisan masyarakat yang membutuhkan," kata Purwanto.

Menurutnya kehadiran Yok di acara ini sangat mampu menggugah siapapun, terutama generasi muda, untuk lebih peduli pada sesama.

Acara menghadirkan Koes Plus Junior serta bintang tamu Yok Koeswoyo.

Dalam kesempatan itu, Yok juga sempat menyanyikan lagu ciptaannya, yang dimasanya tidak dikomersilkan.

Lagu itu dianggap Yok tepat dan relevan dengan situasi bangsa Indonesia sekarang ini, yang diuji dengan isu perpecahan akibat perbedaan suku, agama dan golongan. Lagu itu berjudul Kita Semua Bersaudara.

"Lagu ini sudah lama saya ciptakan, tapi tidak dikomersilkan. Malam ini lagu saya perdengarkan karena tepat dengan situsai bangsa sekarang," katanya.

Dalam acara konser amal tersebut, perusahaan asuransi PT AJ Sequis Life turut berpartisipasi sebagai sponsor.

Ineke Novianty Sinaga, External Relation PT AJ Sequis Life, menjelaskan alasan pihaknya mensposori acara tersebut, selain karena demi membantu masyarakat yang membutuhkan juga karena sejalan dengan program CSR Sequis yakni donasi seribu kaki palsu untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang mengalami cacat tubuh untuk dapat melanjutkan hidup meraih hari esok yang lebih baik.

"Kami berharap melalui konser charity ini, banyak penyandang cacat ganda yang memperoleh bantuan oleh Lions Club," ujar Ineke.

Ia mengatakan penyandang disabilitas (tuna daksa) banyak tersebar di negara berkembang dan hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka juga kerap mengalami keterbatasan akses kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan yang layak.

Untuk membantu tuna daksa dibutuhkan alat bantu jalan. Ada yang membuat dari materi bambu, kayu atau pipa paralon.

Namun materi ini tidak nyaman, tidak aman, dapat berakibat efek samping lainnya terutama bagi yang mengidap diabetes.

"Kami percaya bahwa kaki merupakan simbol kekuatan. Seseorang yang dapat berdiri tegak dan percaya diri adalah gambaran pribadi yang optimis untuk menggapai mimpinya. Dengan menggunakan kaki palsu donasi dari Sequis melalui Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) kami berharap akan banyak penyandang cacat kaki yang dapat terbantu untuk dapat berjalan lagi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini