Ia menambahkan, ketika tiba disebuah rumah yang akan dijual, Fara Diba disuruh oleh pelaku untuk mem-parkir kendaraannya jauh dari rumah tersebut.
"Setelah foto-foto di depan, Fara dan pelaku masuk kedalam rumah karena adik kami mau foto bagian atasnya. Tapi adik saya sempet liat dia (pelaku) tutup pintu dan gordin," ucapnya.
"Adik saya tanya 'kenapa sampai ditutup?' Tapi jawabannya bikin adik saya enggak curiga, 'saya malu kalau mau jual rumah' Akhirnya ya sudah," sambungnya.
Fadli yang ditemui di tempat yang sama menimpalinya, dengan mengatakan kalau adiknya tiba-tiba dipukul oleh pelaku.
"Pas dipukul dia tanya, 'ya allah kenapa saya dipukul?'. Pelaku berharap adik saya pingsan, tapi dia masih sadar," tuturnya.
Kemudian, lanjut Fadli, pelaku memukul kembali Fara dengan alat kejut atau setruman yang dipegang dan dimiliki oleh pelaku.
"Lalu adik saya dijatuhkan ke kasur. Terus disekap dengan guling sambil disetrum. Pelaku sempat berpikir lemas, ternyata adik saya melawan lagi. Terus dipukul lagi sambil disetrum," imbuhnya.
"Kemudian adik saya terus berontak dan sempat merebut alat kejutnya, dengan cara mengigit jarinya kalo gak salah," sambungnya.
Lanjut Fadli, adiknya pun berusaha keluar rumah yangg sudah terkunci itu. Namun pelaku terus mengejar Fara yang berlari darinya.
"Dia (pelaku) berhasil ambil alat kejut atau setrumannya lagi dan adik saya berkali-kali disetrum," ungkapnya.
Fadlan menjelaskan, ketika berhasil berontak, Fara akhirnya mendapatkan pertolongan dari tetangga, yang mendengar suara alat kejut atau setruman dari luar rumah.
"Sampai akhirnya ada suara diketuk karena terdengar gaduh dan suara alat kejut itu. Ternyata pintunya dikunci. Pintu itu digedor oleh saksi mata, bukan didobrak," ujarnya.
Sebelum pelaku membukakan pintu untuk tetangga itu, pelaku mengumpatkan alat kejut atau setrumannya tersebut, dan membuka pintu dengan sangat santai.
"Jadi pas digedor pelaku bilang 'enggak ada apa-apa'. Cuman adik saya membuka hordin rumah itu dan berteriak minta tolong dan ingin keluar dari rumah itu karena dia hampir mati," jelas Fadlan Muhammad.
Arie Puji Waluyo/Warta Kota