Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam berjuang menghadapi kanker payudara yang bersarang di tubuhnya, pesinetron Yana Zein sempat berada dalam keadaan terpuruk lantaran kehabisan biaya untuk berobat.
Demi menghasilkan uang, koran dan buku bekas pun sempat dijualnya.
Hal itu dilakukan Yana Zein berdasarkan ide dari kedua anaknya, Aurelia Callista Carilla dan Alika Pandora Salvine terpaksa.
"Saya punya dua orang anak, ya, umur 13 dan 11 tahun, mungkin mereka melihat saya dan mama saya sudah menjual apa pun. Mereka melihat ke loteng, lihat koran bekas dan buku pelajaran bekas mereka, dan bilang ke mama saya, 'Ma, kayaknya Mami masih bisa pergi berobat, kok. Di atas masih ada buku bekas, Mami bila panggil pemulung, mungkin kita bisa jual. Kalau kita jual, mungkin Mami bisa ke dokter,"" tutur Yana Zein ketika ditemui di Rumah Sakit Siloam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2016).
"Itu mereka lakukan. Mereka mengambil buku-buku mereka, turun ke bawah, dan mereka menjualnya," lanjut Yana Zein.
Kendati demikian, Yana Zein kembali dihadapkan pada dilema lantaran di rumah saat itu tak ada makanan.
"Tap, saat itu, saya dilema, di rumah sama sekali tidak ada makanan. Apakah uang ini akan saya pakai untuk pergi berobat atau uang ini akan saya belikan makanan untuk anak anak saya?" ujar Yana Zein dengan nada suara yang terdengar pilu.
Dikisahkan Yana Zein, lantaran ketika itu di rumahnya hanya ada dua telur, ia berniat menggunakan uang hasil menjual koran dan buku bekas untuk membeli beras.
Namun, tak diduganya, ternyata para buah hatinya bersedia hanya makan telur tanpa nasi.
"Pada saat itu memang keadaan benar-benar terpuruk, ya, di rumah cuma tinggal dua telur. Saya bilang, ini uang kita belikan beras supaya anak-anak bisa makan. Eh, anak-anak bilang apa ke saya? Mereka mengatakan pada saya, 'Nggak, Mami. Mami gorengin aja telur, kita nggak perlu makan nasi.' Lalu kami pun berangkat pergi berobat," ujar Yana Zein sambil menangis perlahan.
Apa yang diperbuat anak-anaknya pun membuat Yana Zein amat terharu.
Tak sekalipun keduanya mengeluh, ujar Yana Zein. Sebaliknya, mereka tampak amat tabah.
"Mereka menemani saya di sini seharian tanpa makan, tapi mereka sama sekali tidak mengeluh. Mereka begitu tabah, begitu mendukung. Saya sempat bilang, 'Udah, Mami besok aja berobatnya.' Mereka bilang, 'Nggak, Mami. Mami harus berobat. Kalau Mami nggak sembuh, apa yang bisa kami lakukan? Kalau Mami pergi berobat sekarang, pada akhirnya Mami bisa sembuh dan bisa mencari uang lagi," tutur Yana Zein masih sambil menangis.