News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ageng Kiwi Membagi Optimisme dan Semangat Pantang Menyerah

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ageng Kiwi Membagi Optimisme dan Semangat Pantang Menyerah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi dan penyanyi Ageng Kiwi tak percaya dengan stigma negatif terhadap industri musik yang konon lesu dan tak berdaya.

“Seniman mesti memberi pengharapan. Ia harus membagi optimisme dan semangat pantang menyerah kepada apresiannya (penggemar dan penikmat seni). Mendidik massa dengan cantik untuk tetap teguh dalam pendirian dan garis keseniannya,” ungkap Ageng Kiwi, di sela-sela shooting klip, di jalan Mandor Hasan No. 56 Ceger Bambu Apus, Cipayung Jakarta Timur, Minggu 05/02/2017.

Argumentasi seniman serba bisa ini langsung dibuktikan dengan memproduksi klip enam lagu sekaligus di bawah manajemen AK Productions.

Satu lagu berjudul ‘Tetap Setia’ dinyanyikan pelantun sekaligus aktor Roman D. Man. Ke lima tembang lainnya dinyanyikan sendiri Ageng Kiwi, adalah; ‘Mengapa Harus Jumpa’, ‘Asik Asik Ser’, ‘Badut-Badut Kota’, ‘Ayam Kampung’, dan lagu ‘Sambel Terasi’ yang terhimpun dalam album dangdut ‘Best Dangdut Terheboh Ageng Kiwi’ (2017).

Tak hanya itu, kemampuan Ageng Kiwi memobilisasi sahabatnya, tak urung ia mendapat dukungan dari kerabatnya sesama seniman. Maka puluhan artis ikut menjadi bintang klipnya tanpa dibayar.

Mereka antara lain; Della Puspita, Eddie Karsito, Lia Emilia, Ely Sugigi, Novita Sari Anggraeni, Abah Ukam, Bobby Bollywood, Putra Andrezcho, Irma Rachim, Radithya Jason, para model dari ‘Pemilihan Model Klip 2017’ (IR Management), dan puluhan artis lainnya.

Menurut Ageng Kiwi, lagu‘Mengapa Harus Jumpa’ karya komposer Bartje Van Houten menjadi tembang andalan dalam album ‘Best Dangdut Terheboh Ageng Kiwi’ (2017). Musik diaransemen ulang oleh Madi Utama & AKpro Team, dengan balutan genre House Music Dangdut Koplo. Bertindak sebagai sutradara klip, Mr. Adim. Sementara promosi dan distribusi dikerjakan oleh AKpro Team dan Maheswara Music.

Jangan Kehilangan Spirit Artistik

Sesuatu yang kini luput disadari para seniman, kata Ageng Kiwi, adalah revolusi media dengan semakin berkembangnya teknologi. Musik yang semula bisa didengar dalam format audio kini berkembang ke format digital.

“Rasio pengguna media-baru (digital) semakin besar dibanding pengguna media lama. Karena media baru memiliki sifat akses yang mudah, harga bersaing dan pengoperasiannya sederhana. Hal ini membuat akselerasi perubahan semakin cepat. Inilah yang kerap dituduh sebagai biang lesunya industri musik, selain juga faktor pembajakan,” urainya.

Seniman kata Ageng, harus mampu menghidupkan gerakan seni.

“Sebuah lagu akan terdengar asyik kalau dinyanyikan dengan benar. Sama seperti menjalankan taktik dengan benar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, untuk menghadapi fenomena ini, hanya ada satu kata dari saya; lawan!,” ujarnya.

Ageng mengingatkan, meski berada di medan pertempuran revolusi industri, karya seni tidak boleh kehilangan sentuhan artistiknya.

“Kita jangan meninggalkan spirit dan hanya mengambil bentuk. Memuja tubuh tapi melupakan roh. Akhirnya, kita hanya menjadi robot. Tanpa rasa, tanpa kecantikan, tanpa sentuhan yang unik. Karya seni kita menjadi hambar. Tak berasa lagi. Semuanya berlalu seperti angin. Karya-karya kita tak lagi mempunyai magis,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini