Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Galuh Palupi Swastyastu
TRIBUNSOLO.COM, JAWA TENGAH - Cucu pertama Presiden Joko Widodo, Jan Ethes Srinarendra, menyedot perhatian publik di ulang tahun pertamanya.
Pasangan suami istri Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda itu merayakan ulang tahun petama anak mereka pada Jumat (10/3/2017).
Semenjak dilahirkan, Jan memang telah berhasil merebut perhatian netizen di Indonesia. Wajar saja, karena kakek dari pihak bapaknya orang nomor satu di Indonesia.
Pesta perayaan ulang tahun Jan Ethes di Gedung Graha Saba, Jalan Letjen Suprapto No.80-B, Sumber, Banjarsari, Surakarta, berlangsung meriah.
Dekorasi pesta perayaan ulang tahun bertema minion itu dipasangi balon warna kuning biru serta tertulis "Jan Ethes".
Terlihat Ibu Negara Iriana Jokowi memakai baju atasan putih menggendong Jan Ethes ditemani Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda beserta Didit Supriyadi dan Sri Partini (orang tua Selvi).
"Semoga menjadi anak saleh, pintar, berbakti kepada kedua orang tua," doa Gibran didampingi Selvi usai pesta perayaan ulang tahun Jan Ethes.
Sayang, Presiden Jokowi tak hadir di hari perayaan ulang tahun cucunya itu.
Ada satu hal menarik yang ditemukan oleh tim TribunSolo.com dalam perayaan ulang tahun tersebut. Menurut Gibran, Jan Ethes sudah bersekolah.
"Teman-temannya Ethes (panggilan Jan Ethes Srinarendra, red) sekolah saja yang diundang," ungkap Gibran.
Hal ini tentu menarik mengingat usia Jan Ethes yang masih menginjak satu tahun. Lalu sekolah apa yang dijalani oleh Jan Ethes?
Di Surakarta ada sekolah internasional yang membuka kelas untuk bayi dengan penawaran tiga program: Baby Tweet (3-11 bulan); Baby Boom (12-18 bulan); dan Baby Genius (19-23 bulan).
Jan Ethes bersekolah dari Senin sampai Kamis. Ia sudah bersekolah sejak usianya menginjak lima bulan.
Murid-murid di sekolah ini diajak untuk melakukan berbagai aktivitas seperti mendengarkan musik, menyentuh benda-benda, merayap, merangkak, berjalan dan sebagainya.
Berbagai kegiatan itu tentu saja disesuaikan dengan usia si bayi. Tujuannya, agar si bayi bisa mengembangkan kompetensi sesuai tahapan perkembangan otaknya.
Kelas untuk bayi ini biasanya dipandu oleh dua orang guru berpengalaman. Satu kali kelas berlangsung selama satu jam.
Saat mengikuti kelas, bayi juga diwajibkan untuk didampingi oleh pengasuh atau orangtuanya. Para orangtua biasanya akan mendapat laporan perkembangan bayi setiap akhir bulan.