Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Giring Ganesha hadir memenuhi undangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Pasalnya, Senin (13/3/2017), bersama dua orang lainnya, vokalis grup band Nidji itu dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan politik uang.
Selama sekitar 50 menit, Giring Ganesha diberi belasan pertanyaan mengenai dugaan tersebut.
"Tadi saya habis dari Bawaslu. Sendiri saja. Buat apa ditemani? Di sana, ya... 50 menit lah plus bercanda-canda. Ada belasan pertanyaan yang diberikan," ucap Giring Ganesha kepada Tribunnews ketika dihubungi melalui telepon, Selasa (14/3/2017).
Selama diperiksa oleh pihak Bawaslu, Giring Ganesha mengatakan dirinya telah berbicara jujur bahwa tak ada praktik politik uang yang dilakukannya saat itu.
"Jadi, ya, pas ditanya tadi sama Bawaslu, 'Apakah Anda tahu isi ini?' 'Nggak.' Orang saya memang nggak tahu isinya apa. Itu kan semua di bawah sumpah. Ya, ngomong sejujur-jujurnya aja. Memang nggak ada (politik uang)," tuturnya.
Menurut Giring Ganesha, selama pemeriksaan, dirinya diperlakukan secara baik oleh pihak Bawaslu.
"Mereka baik... Mereka kan juga bingung, 'Bener nggak, nih, gini-gini?'" Saya ditanya, 'Ini kenal, nggak?' 'Nggak,'" ujarnya.
Sementara itu, seperti yang telah diberitakan, Giring Ganesha dituding terlibat dalam praktik politik uang saat melakukan kegiatan sosial di kawasan Kampung Melayu, Jumat (10/3/2017).
Giring Ganesha mengaku datang sebagai penduduk DKI Jakarta yang murni berkeinginan membantu sesamanya.
Selain itu, kedatangan Giring Ganesha juga bertujuan menemani sang ibu, Irmawaty Djumaryo, yang memang gemar melakukan kegiatan sosial.
Dituding melakukan politik uang di sana, Giring Ganesha pun membantahnya.
Giring Ganesha menegaskan saat itu dirinya tak mengucapkan ajakan untuk memilih pasangan calon tertentu terkait Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan segera berlangsung.