Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Manajer JKT 48, Inao Jiro (48) diduga bunuh diri lantaran tekanan dalam pekerjaan.
Dugaan tersebut dilontarkan salah satu fans JKT48 atau biasa disebut Wota yang hadir melayat ke rumah duka korban di Perumahan River Park, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Rabu (22/3/2017).
"Info dari twitter fans page, (bunuh diri) karena tekanan pekerjaan," ujar Abdul Muin salah satu Wota.
Selama menjadi Manajer JKT48, Inao Jiro, memang diketahui memiliki sejumlah tanggung jawab.
Selain harus memandu sejumlah acara JKT48, Inao juga dan tak absen mengumumkan pergantian personil member JKT48 setiap periode.
Belakangan ini, dalam akun sosial media twitter, Inao diketahui melampiaskan kekesalannya akibat ulah fans JKT48.
Dalam kicauannya, Inao Jiro melontarkan kekesalannya dengan menulis, “Ngucapin selamat ke Osha Oshi tapi tidak ngevote sama sekali,”.
Tulisan itu ditulis Inao Jiro pada 18 Maret lalu.
Padahal jauh sebelumnya Inao Jiro sering mengingatkan fans untuk memvote girl group asuhanya tersubut.
Tak hanya itu, belum lama (18/01/2017) ini Inao Jiro juga pernah memprotes fans yang hanya ingin mendownlaod Video Music JKT48 tanpa membeli Cd asli JKT48.
“Untuk apa member bekerja keras latihan & syuting. jika Fans tidak beli dan hanya mendownload!" tuulis Jiro Inao.
Merokok dan tidak fasih bahasa Jepang
Manager JKT48, Inao Jiro, yang tewas bunuh diri di rumahnya, River Park, Tangerang Selatan, dikenal sebagai sosok yang tidak fasih dalam berbahasa Indonesia.