Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak mudah bagi artis peran Marsha Timothy, untuk berperan sebagai perempuan berdarah Sumba dalam film 'Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak'.
Film tersebut pun terseleksi sebagai satu-satunya film asal Asia Tenggara, yang diputar dalam Cannes Film Festival 2017.
Selama proses syuting, banyak perjuangan yang dihadapi oleh ibu satu anak tersebut. Terlebih, selama tiga minggu proses syuting di Sumba Nusa Tenggara Timur, Marsha arus melewati banyak tantangan.
"Sebuah tantangan besar buat saya memerankan perempuan asli Sumba, saya harus berdialeg Sumba. Saya harus belajar naik kuda, saya harus belajar naik motor trill disitu, sampe luka-luka," kata Marsha Timothy ditemui usai jumpa pers 'Marlina Siap Berangkat ke Cannes' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2017).
Bahkan, hingga kini masih ada luka yang membekas di kakinya.
"Masih ada luka, di kaki," ujar istri Vino G. Bastian itu sembari menunjuk ke arah kaki kirinya.
Namun, kini perjuangan Marsha terbayar, lantaran 24 Mei 2017 mendatang, film 'Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak' diputar di acara Quinzaine des realisateurs (Derictors' Fortnight), yang berlangsung di Cannes Film Festival 2017.
Film tersebut menjadi film panjang Indonesia pertama, yang kembali masuk Cannes Film Festival setelah 12 tahun.
Hal tersebut pun membuat Marsha justru menghargai perjuangannya tersebut.
"Sekarang kenangan yang menyenangkan banget buat saya," katanya.