Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Band trio pop minimalis Efek Rumah Kaca hari ini manggung di acara Kamisan ke-500 di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Band yang dipunggawai Cholil Mahmud (vokal dan gitar), Poppy Airil (bass) dan Akbar Bagus Sudibyo nampak membaur di antara ratusan penonton yang mengikuti aksi Kamisan.
Aksi Kamisan ini merupakan bentuk kegiatan menolak lupa, memperjuangkan kebernaran dan mencari keadilan dari kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
Penonton pun rela lesehan saat band yang baru-baru ini menelurkan album Sinestesia ini kompak mengenakan pakaian serba hitam yang selama ini menjadi simbol setiap aksi kamisan yang sudah digelar sejak 2017 lalu ini.
"Ini aksi ke-500. Semoga kita tertularkan semangat itu, terpanggil untuk kerja-kerja kemanusiaan," ujar Cholil Mahmud, Kamis (27/7/2017).
Sindy Dewiana, si Saras 008 Itu Sekarang Berubah, Begini Penampilannya Sekarang https://t.co/ZvVKrgc3eP via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 27, 2017
Efek Rumah Kaca membawakan lagu yang menceritakan aktivis HAM Munir lewat lagu "Di Udara".
Penonton sorak sorai mengikuti lantunan lagu yang liriknya anti-mainstream ini.
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati,
tak akan berhenti.