Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Personel boyband Smash, Dicky Muhammad Prasetya, telah rampung menjalani pemeriksaan terkait pemukulan terhadap dirinya, Rabu (9/9/2017). Dalam pemeriksaan selama 4 jam itu, Dicky diperiksa sebagai saksi dalam kejadian pemukulan yang terjadi Sabtu, 29 Juli 2017 lalu.
Pria 24 tahun itu datang ke Polsek Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dengan mengenakan kemeja lengan panjang berwarna hitam dan celana warna senada.
Polisi pun memberikan 10 pertanyaan terhadap Dicky. Salah satunya, terkait kronologi kejadian.
Dari penuturan Dicky, kejadian bermula saat ia dari klub Blowfish, Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Dicky sempat menerima perkataan, yang tidak mengenakkan dari pelaku yang berjumlah sekira 4 orang.
Tak terima, ia mencoba melawan.
Sayang, Dicky dan asistennya yang bernama Senli pun langsung mendapatkan bogem mentah.
Pihak kepolisian pun sudah mengantongi hasil rekaman CCTV di lokasi tersebut. Dari rekaman itu memang terlihat adanya bentrokan antara pelaku dan Dicky.
Selain Dicky dan Stenli, pedangdut Hesty Klepek Klepek yang ada saat kejadian pun ikut diperiksa sebagai saksi.
Nantinya, bukti tersebut akan melengkapi penyelidikan polisi.
"Ada si Hesty sama si Senli juga kita mintakan keterangannya. Nah mungkin kita kembangkan, kita kembangkan dari hasil penyelidikan hari ini yang kita pemeriksa," kata Iptu Achmad Fajrul Choir, Kanit Reskrim Mampang Prapatan, di kantornya Rabu (9/8/2017).
Sementara Dicky, berharap polisi menindak tegas pelaku pemukulan.
"Aku sih pengin ya semuanya berdasar jalur hukum ya pastinya. Sesuai dengan yang mereka perbuat kepada kami," katanya.