TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Ternyata minat masyarakat Banyumas untuk menjadi bintang film luar biasa besar.
Ini terbukti ketika dua rumah produksi Jakarta Ralia dan Gula Kelapa Pictures menggelar casting untuk film Satria pesertanya membludak hingga mencapai 350 orang.
"Selamat ikut casting, semoga bisa terpilih." ujar Bupati Banyumas, Achmad Husein dalam kata sambutan saat menyaksikan acara casting di Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas, Minggu (17/9/2017).
Achmad Husein berpesan kepada peserta casting untuk bersungguh-sungguh dalam berakting bila terpilih menjadi salah satu pemainnya.
"Saya berharap kalian serius dalam menekuni bidang akting. Karena dengan keseriusan yang akan membawa kalian sukses," tuturnya.
Jito Banyu selaku sutradara mengaku surprise dengan antusiasnya masyarakat Banyumas mengikuti seleksi pemain film layar lebar berlatar belakang budaya Banyumas.
"Ini diluar dugaan kami, ternyata masyarakat Banyumas untuk terlibat di film Satria luar biasa besar. " ujar Jito Banyu sutradara yang bakal menggarap film Satria
Soal jumlah peserta casting yang akan dilibatkan di film yang bakal syuting awal November 2017 ini belum bisa di prediksi.
"Sebagai sutradara saya belum bisa memastikan jumlah peserta yang bakal dilibatkan. Karena castinngya masih berlangsung, pastinya kami akan melibatkan mereka yang berbakat dan sesuai kebutuhan cerita," tegas sutradara putra asli Banyumas ini.
Sementara Jaka T Afianda mengatakan, masyarakat Banyumas dan sekitarnya patut berbangga, karenasejumlah artis nasional seperti Rianty Cartwirght, Yama Carlos, Jajang C Noor, Pong Harjatmo dan lain sebagainya akan membintangi film 'Satria'.
Film yang kental akan suasana logat jawa 'ngapak' ini akan mencerminkan rasa nasionalisme, mengangkat kebudayaan, kecintaan terhadap lingkungan dan kearifan lokal.
"Film 'Satria' tidak hanya memunculkan pariwisata Banyumas yang sudah populer seperti Batu Raden dan kuliner khas daerah tersebut, tetapi juga berusaha mengangkat industri pariwisata lain yang ada disini semisal curug (air terjun) maupun tempat-tempat wisata lain yang belum tereksplorasi dengan baik," papar Jaka T Alfianda.
Film yang kental akan suasana logat jawa 'ngapak' ini akan mencerminkan rasa nasionalisme, mengangkat kebudayaan, kecintaan terhadap lingkungan dan kearifan lokal.
“Setelah casting nanti peserta yang terpilih akan langsung masuk karantina untuk reading bareng artis pemeran utama selama satu bulan, dan kalau tidak ada aral melintang syutingnya awal November 2017,” tutur Syamsul Masdjo Arifin