Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak kandung Raja Dangdut Rhoma Irama, Ridho Irama usai sekira 6 bulan ditahan di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat, akhirnya diminta untuk segera dibebaskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Hakim Ketua Edison menyatakan Ridho Rhoma terbukti bersalah telah melakukan penyalahgunaan Narkotika untuk dirinya sendiri dan secara sah sudah mengakui perbuatannya dalam fakta persidangan.
Atas hal itu, penyanyi dangdut itu divonis pidana 10 bulan dan masuk ke dalam tahap rehabilitasi di RSKO Cibubur.
Artinya, selama empat bulan ke depan, Ridho diwajibkan untuk menjalani rehabilitasi.
"Dengan sah dan terbukti, terdakwa melanggar penyalahgunaan Narkotika untuk diri sendiri dan dinyatakan bersalah. Dengan demikian, terdakwa dikenakan vonis 10 bulan dipotong masa tahanan dan memerintahkan untuk menjalani rehabilitasi," dia mengetuk palu sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (19/9)
Mendengar hal itu, Manajer Ridho Rhoma, Tanti langsung bersorak bahagia dan mengucap syukur atas putusan majelis hakim.
Seraya mengangkat kedua tangannya, Tanti kemudian memeluk satu persatu kerabat yang duduk tidak jauh dari dirinya.
Senyum terus terkembang di wajah Tanti usai persidangan berlangsung. Di depan pengadilan, Tanti kemudian menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Ridho sebelum persidangan.
Kata dia, Ridho sempat berjanji akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik dibanding sebelum dia menjalani hukuman di rumah tahanan.
"Dia sempat bilang ke saya, janji akan menjadi pribadi yang baik kalau sudah balik lagi ke masyarakat nantinya," kata Tanti.
Hal itu dianggap bukan menjadi janji semata.
Tanti yang rutin menjenguk Ridho, menjelaskan saat ini anak dari pedangdut Rhoma Irama itu sudah semakin memiliki empati terhadap orang lain.
Beberapa kali Ridho justru memberikan makanan yang khusus dibawakan oleh Tanti untuk diberikan kepada tahanan lainnya yang dianggap kurang mampu.
Bahkan, Ridho juga sempat meminta kepada Tanti guna membawa makanan lebih agar para tahanan di dalam selnya dapat merasakan makanan yang diberikan.
"Semenjak itu, saya jadi bawa lebih makanannya. Dia sudah jauh lebih baik sekarang," ucapnya dengan suara bergetar. (*)