Dia tak tahu siapa orangtua kandungnya saat itu, begitu pun Mbok (Supiah) tidak menceritakan asal usul Andi.
Hingga akhirnya di umur 10 tahun, sebuah lagu Jaja Miharja booming di TV.
Tetangga Andi di Tirto Kabupaten Pekalongan lalu bercerita bahwa dia (Jaja Miharja) adalah ayah kandung Andi Setiawan.
"Tetangga kasih tau, itu bapakmu. Awalnya saya tidak percaya, tapi karena sering dikasih tahu akhirnya saya tanya ke Mbok," katanya.
Dari cerita Mbok Supiah inilah Andi akhirnya mengetahui asal usulnya.
Andi kemudian mendesak agar dipertemukan dengan ibunya, Erna.
Kemudian Andi diantar Supiah berangkat ke Serang lalu dikenalkan dengan keluarga Erna.
Namun tidak semulus itu saat berusaha menemui ayahnya, Jaja Miharja.
"Tidak diterima, katanya tidak ada. Lalu saat bisa bertemu awalnya tidak diakui. Malah pernah nantang saya, jangan macam-macam sama saya. Saya digituin," kata Andi.
Andi kemudian kembali ke Pekalongan. Hingga Andi berhenti sekolah saat SMP dan bekerja sebagai buruh sablon.
Pekerjaan ini dilakukan Andi hingga dia menikah.
Upah per minggu sebesar Rp 26 ribu ditabung sebisanya untuk rutin bisa mendatangi ibunya dan tetap berusaha menemui ayahnya, Jaja Miharja.
Bahkan saat Andi menikah, ayahnya tak datang.
Perjuangan Andi untuk mendapat pengakuan pun akhirnya menemui hasil saat 2014.