TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stroke yang pernah dialaminya membawa musisi legendaris Benny Panjaitan kembali ke pangkuan-Nya, Selasa (24/10) pukul 09.00.
Vokalis grup musik Panbers (Panjaitan Bersaudara) yang berjaya di era 1970 hingga 1980-an itu mengembuskan nafas terakhirnya di usia 69 tahun setelah mandi.
Dino Panjaitan, putra Benny, menjelaskan, sebelum meninggal, ayahnya itu sempat mandi.
Seperti hari biasanya, seorang pengasuh Benny juga telah menyiapkan sarapan.
“Begitu diminta makan, papa sudah nggak merespon,” kata Dino disela menemani jenasah ayahnya di Rumah Duka RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat, Selasa siang.
Baca: Benny Panjaitan Sempat Bernyanyi Bersama Anaknya Sebelum Meninggal
Saat diberi tahu pengasuh bahwa Benny tidak lagi merespon, Dino segera memeriksa denyut nadi ayahnya.
Seketika itu Dino mendapati ayahnya meninggal.
Tak lama kemudian Dino membawa jenasah sang ayah dari rumahnya di Komplek Panbers, Jalan Prof Dr Hamka, Ciledug, Tangerang Selatan, ke rumah sakit.
Meski sedih, Dino sudah mengiklaskan kepergian selamanya sang ayah.
Tidak ada firasat apapun yang dirasakan Dino. Senin (23/10) malam, Benny bahkan sempat bernyanyi bersama Dino di kamarnya yang biasa dipakai istirahat.
“Saat kami bernyanyi bersama itu, papa tampak baik-baik saja. Nyanyinyan juga yang dia bisa saja, nggak dipaksakan,” kata Dino seraya mengatakan, sebelum meninggal ayahnya sempat mengalami stroke medio 2010...