Dalam hal pengetahuan dunia kuliner, Bondan luar biasa. Untuk urusan ini, ia memang tidak sama dengan kita.
Tapi dalam hal metabolisme tubuh, Bondan sama saja dengan kita semua. Tidak luar biasa. Jika ia mengonsumsi kolesterol kelewat banyak, kadar kolesterol darahnya juga bisa melonjak.
Jika makan terlalu banyak, bobot badannya juga bisa naik. Bondan bukan orang sakti yang bisa membuat lemak dan kolesterol cuma numpang lewat di usus, tidak diserap ke dalam tubuh.
Yang membedakan dari kita, Bondan sangat disiplin. Termasuk dalam menerapkan aturan makan.
Lalu, apa rahasianya sehingga ia bisa tetap sehat?
Know what you eat
Ini adalah prinsip utama yang Bondan terapkan dalam urusan makan. Resepnya singkat, padat, dan mak nyuss! Kelihatan sederhana tapi praktiknya tentu saja tidak segampang mengucapkannya.
Apa pun yang ia makan, Bondan selalu memperhitungkan kandungannya. Jadi, ia tidak hanya pintar membedakan rasa bumbu tapi juga bisa membedakan kandungan karbohidrat, lemak, dan kolesterol di suatu makanan.
Untuk urusan yang satu ini, ia mengaku selalu memperkaya pengetahuannya dengan banyak membaca artikel kesehatan di internet.
Jadi, ia tak hanya piawai membedakan rasa asam dari belimbing wuluh dan buah asam. la juga bisa membedakan kandungan daging ayam dan kulit ayam. Hebat ‘kan? Pengetahuannya dalam ilmu gizi tidak bisa diremehkan.
Makan apa pun, ia selalu memperhitungkan Recommended Dietary Allowances (RDA,) makanan tersebut.
"Anda harus tahu berapa batas jumlah yang boleh dimakan setiap hari. Kalau kita tahu apa kandungan setiap makanan, kita tahu berapa jumlah yang boleh kita makan dengan aman," bebernya.
Sekadar mengingatkan kembali, RDA adalah konsep dalam ilmu pangan yang menyatakan berapa banyak suatu zat gizi sebaiknya dikonsumsi setiap hari.
Bagi Bondan, pengetahuan tentang ilmu gizi ini sama pentingnya dengan pengetahuan mengenai seni kuliner.