News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seleb

Eddie Karsito, Era Industri Kreatif Kesenian Perlu Tunduk Pada Hukum Ekonomi

Penulis: FX Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budayawan yang juga artis sinetron, Eddie Karsito, tampil sebagai narasumber di acara ?Workshop Manajemen Seni Pertunjukan? yang berlangsung di Griya Hotel, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/11/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pentingnya pengorganisasian (badan yang mengatur) untuk menyiapkan sebuah pertunjukan kesenian. “Fungsi pengelolaan (manajemen) ini, agar tercipta sebuah karya seni sesuai rancangan produksi, tepat waktu, efektif, efisien, tepat guna, dan tepat sasaran,” ujar Eddie Karsito, saat tampil sebagai narasumber di acara ‘Workshop Manajemen Seni Pertunjukan’ yang berlangsung di Griya Hotel, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/11/2017).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif, Badan Ekonomi Kreatif [BEKRAF] Indonesia, bekerjasama dengan Yayasan Swargaloka Jakarta. Berlangsung di Griya Hotel, Medan, selama tiga hari, Selasa – Kamis, 28 – 30 November 2017.

Pelatihan dengan tema, ‘Kreativitas Dalam Pengembangan Seni Tradisi Untuk Generasi Muda Dalam Rangka Edukasi Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif’ ini diikuti 80 peserta dari berbagai elemen. Antara lain, pelajar, mahasiswa, seniman, budayawan, pengelola sanggar-sanggar, penggiat seni tari, dan teater. Mereka merupakan keterwakilan dari Sanggar Tiara Intan, Kisaran Asahan, Taman Budaya Medan, serta dari berbagai komunitas seni, asal daerah di Sumatera Utara.

Workshop Manajemen Seni Pertunjukan. (TRIBUNNEWS.COM/IST)

Selain Eddie Karsito sebagai narasumber, tampil juga instruktur lainnya, antara lain, Drs. Darmawan Dadijono, M.Sn, Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dengan pokok bahasan ‘Kreativitas Dalam Mengembangkan Tari Tradisi’. Selanjutnya Drs. Iwan Gardiawan, (Aktor Sinetron dan penggiat Teater), menyoal ‘Proses Kreatif Dalam Penggarapan Teater,’ serta Fajar Darmanto (Creatif Director, Founder And Director PT. Satu Imaji), dengan materi, ‘Kreativitas Dalam Komunikasi Seni Melalui Media Elektronik.’

"Perlu Seniman di Belakang Layar, persoalan yang dihadapi, terutama di daerah, kurangnya sumber daya manusia yang concern terhadap pengorganisasian (tata kelola) grup kesenian. Padahal dalam perspektif industri kreatif, seni dapat lebih diberdayakan untuk mencapai keunggulan daya saing, " jelas Eddie

“Modal insani (human capital) yang fokus pada tata kelola kesenian ikut menentukan berhasilnya karya seni di ruang publik. Sayangnya minat seniman kita terhadap tata kelola kesenian, tak sebesar motif berekspresi di atas panggung. Sudah saatnya kita semua bergerak sama, seimbang dan proporsional,” ujar Pendiri Rumah Budaya Satu-Satu ini.

Workshop Manajemen Seni Pertunjukan. (TRIBUNNEWS.COM/IST)

Kesenian, lanjut penulis buku ‘Dasar-Dasar Teater’, dan buku ‘Menjadi Bintang : Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi’ ini, sudah seharusnya mendapat sentuhan menajemen yang lebih profesional. “Kesenian pun perlu tunduk pada hukum ekonomi dan bisnis. Secara strategis ada kerelaan diposisikan sebagai komoditas, ” kata Eddie.Namun budayawan yang juga aktor film dan sinetron ini, mengingatkan, tentang pentingnya keseimbangan, agar seni pertunjukan yang dihadirkan tetap mencerminkan nilai edukatif. “Tidak numerical belaka, melainkan karyanya mampu menggugah kesadaran masyarakat agar lebih empati, adaptif, kreatif dan produktif,” papar aktor penyandang gelar Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2008, dalam film layar lebar “Maaf, Saya Menghamili Istri Anda” ini.

Workshop Manajemen Seni Pertunjukan ini, menjadi bagian dari usaha untuk meningkatkan kompetensi, bagi pelaku usaha-usaha di bidang jasa industri kreatif. Bagian dari pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada semua pemangku kepentingan dalam riset, edukasi dan pengembangan ekonomi kreatif.

Kegiatan ini berupaya mengoptimalkan kemampuan anggota asosiasi, komunitas dan civitas akademika dengan meningkatkan nilai tambah dari produk barang dan jasa yang digelutinya. Sektor jasa industri kreatif ini meliputi; Aplikasi dan Pengembangan Game, Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi visual, Desain Produk, Fashion, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Kriya (Kerajinan Tangan), Kuliner, Musik, Penerbitan, Periklanan, Seni Pertunjukan, Seni Rupa, serta Televisi dan Radio./*

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini