TRIBUNNEWS.COM - Namanya sempat menghiasi sejumlah sinetron. Namun kariernya hancur seketika ketika didakwa terlibat pembunuhan sadis.
Dialah Lidya Pratiwi (30).
Kasus pembunuhan yang melibatkan artis sinetron Lidya Pratiwi pada tahun 2006 silam, sempat membuat heboh.
Jika diingat, pembunuhan sadis itu tak hanya dilakukan oleh aktris Lidya Pratiwi, tapi bersama ibu dan pamannya.
Korbannya tak lain adalah teman dekat Lidya sendiri, Naek Gonggom Hutagalung.
Motifnya adalah uang, karena saat itu, paman Lidya terlilit utang dan terus-terusan dikejar debt collector.
Lidya bersama ibu dan pamannya berencana untuk mengambil uang milik Naek.
Dibuat seakan-akan kasus perampokan, Lidya dan Naek, yang sebelumnya jalan-jalan di Plaza Senayan, akhirnya memutuskan untuk menginap di sebuah cottage di Putri Duyung, Ancol.
Meskipun sebenarnya, rencana untuk pergi ke Ancol itu sudah direncanakan matang-matang oleh ibu dan pamannya Lidya.
Lidya Pratiwi saat dijumpai di Rumah Tahanan Perempuan Klas IIA, jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. (Okki Margaretha/Grid.ID)
Sesampainya di cottage, Naek langsung dipiting di bagian leher dan Lidya, seakan tak tahu apa-apa, diseret keluar cottage.
Setelah mengambil seluruh uang dan ATM milik Naek, ibu dan pamannya Lidya sebenarnya ingin langsung kabur tapi tidak jadi.
Mereka takut karier Lidya sebagai artis yang namanya sedang meroket, akan hancur karena Naek sempat curiga dengan keterlibatan Lidya dalam kasus perampokan tersebut.
Akhirnya nyawa Naek melayang tepat pada bulan Mei 2006 dengan cara ditusuk di bagian kepala sebanyak 2 kali.
Hanya sebentar menikmati udara bebas, akhirnya ibu dan paman Lidya ditangkap oleh kepolisian terkait pembunuhan Naek.
Lidya juga ikut ditangkap meskipun tidak ikut membunuh karena mengetahui tapi membiarkan pembunuhan itu terjadi.
Kini Lidya sudah mendekam di penjara selama hampir 11 tahun. Saat kejadian, umurnya masih 19 tahun.
Yang memilukan, selama di tahanan, Lidya ternyata sangat jarang dikunjungi keluarganya.
Lidya lebih banyak menghabiskan waktunya tanpa kunjungan siapapun.
Hal ini diungkap salah satu pegawai rutan yang ditemui secara khusus oleh reporter Grid.ID
"Dia jarang dikunjungi, paling Natalan ada beberapa teman yang datang," ungkap pegawai lapas tersebut, belum lama ini.
Bebas 3 Tahun Lagi
Sebelas tahun berlalu, kasus pembunuhan yang melibatkan pesinetron Lidya Pratiwi tak lagi menjadi konsumsi publik.
Bisa juga, publik sudah mulai lupa siapa sosok Lidya Pratiwisendiri.
Lidya yang saat itu adalah artis pendatang baru yang namanya mulai melejit, terlibat kasus pembunuhan sadis dan berencana, bersama ibu dan pamannya.
Pembunuhan itu terjadi di kamar Tongkol 59, Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, medio bulan Mei 2006 silam, dengan korban adalah kekasih Lidya sendiri, Naek Gonggom Hutagalung.
Oleh Ketua Majelis Hakim Karel Tuppu di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Lidya divonis hukuman pidana selama 14 tahun penjara, 3 tahun lebih ringan jika dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), 17 tahun pidana penjara.
Selama ini, Lidya menjalani masa hukumannya di Rumah Tahanan Perempuan Klas IIA, jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pemain sinetron Ande-Ande Lumut ini merasa tidak terlibat dalam aksi yang dilakukan oleh ibu dan pamannya.
Lidya yang pernah membintangi sinetron Untung Ada Jini ini sempat dipukul keluarga korban.
Akibatnya Lidya sempat dirawat di rumah sakit.
Sebelumnya, Lidya sudah beberapa kali mendapatkan remisi, termasuk saat peringatan HUT RI dan hari raya natal.
Artinya, Lidya masih harus menjalani sisa masa hukuman selama tiga tahun ke depan, sampai akhinya nanti Lidya bebas.