Sekretaris BPBD Pacitan (pengendali posko), Ratna Budiono, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, membenarkan kejadian tersebut.
" Banjir sudah mulai sejak tadi malam, sekitar pukul 02.00 WIB di wilayah perkotaan dan Kebonagung," kata Ratna saat dihubungi, Selasa (28/11/2017) pagi.
Ratna mengatakan, banjir di Pacitan disebabkan tingginya debit air hujan serta juga disebabkan adanya tanggul di anak sungai yang jebol.
"Ada tanggul jebol di anak sungai kecil di Kebonagung. Tapi penyebab utamanya, debit air hujan yang lumayan tinggi lebih 100 milimeter bisa dikatakan ekstrim, dampak dari Tropical Cyclone (TC) di wilayah Jawa," katanya.
Kejadian bencana alam banjir bandang dan longsor di Pacitan ini seolah menjawab peringatan Mbah Mijan yang sudah mewanti-wanti sebelum kejadian terjadi.
Beberapa waktu lalu, sosok tersebut mengunggah rangkaian cuitan di Twitter terkait ramalan cuaca nan ekstrim di Indonesia.
Bahkan sosoknya juga meramal berbagai bencana alam yang akan melanda Indonesia.
Tak hanya soal banjir bandang dan tanah longsor di Pacitan beberapa waktu lalu, ramalan Mbah Mijan pada 27 November lalu terjadi lagi tengah petang tadi.
Sunyinya Jumat malam (16/12/2017) mendadak sempat jadi mencekam.
Banyak yang tak sadar, baru saja terjadi gempa yang cukup dahsyat melanda pulau jawa!
Getaran sendiri terasa di daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan juga Jawa Tengah.
Kejadian terjadi pada malam ini sekitar pukul 23.47 WIB.
Gempa pertama terjadi pada pukul 23.04 WIB.
Adapun gempa kedua terjadi pada pukul 23.47 WIB dan berpotensi menimbulkan tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gempa bermagnitudo 6,9 (sebelumnya ditulis 7,3, red) di lokasi 7,75 derajat Lintang Selatan dan 108,11 derajat Bujur Timur di kedalaman 107 km.
BMKG Sendiri merilis data bahwa gempa berpusat di Tasikmalaya dengan kekuatan magnitude 7,3 Skala Richter