TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Tompi bicara blak-blakan tentang profesinya yang cukup banyak.
Selain sebagai penyanyi dan dokter bedah, ia kini juga menekuni pekerjaan sebagai videografer dan kini memiliki usaha production house.
"Dari pagi sampai sore, di klinik bedah, setelah sore, memotret, syuting, atau rapat urusan production house," kata Tompi saat talkshow The Mighty Generations: The Future in Your Hands” di Hotel Akmani Jakarta, Minggu (17/12/2017).
Tompi bilang, banyak yang bertanya kok bisa melakukan banyak hal.
Pada saat mengerjakan hal yang disukai, kita tidak akan merasa lelah.
“Kalau bekerja dengan passion, yang kayaknya mustahil ternyata bisa dilakukan,” ujar Tompi.
Baca: Bakal Sibuk di Luar Musik, Tompi Rekomendasikan Personel Cewek untuk Trio Lestari?
Sementara Giring “Nidji” Ganesha membawakan materi musik tentang digitalisasi dan streaming music.
“Digitalisasi dan streaming music adalah titik cerah baru industri musik. Why should buy if you can rent?. Beda dengan dulu,” kata Giring.
Tapi, untuk konteks Indonesia, kata dia belum bisa jadi penghasilan utama karena jangkauan artisnya belum seluas artis luar negeri.
“Ya, tapi bisa buat tambahan penghasilan di masa tua kalau lagu kita masih didengarkan orang,” kata Giring.
Sementara Rama Raditya menceritakan suka-duka mengelola Qlue.
Qlue adalah aplikasi online untuk menampung laporan warga DKI Jakarta yang dimulai penerapannya pada masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Baca: Gajah Liar di Tanggamus Digiring Masuk Hutan oleh Gajah Way Kambas