TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film horor bertajuk Arumi beredar sebagai pembuka tahun 2018, diharapkan raihan penontonnya bisa sesukses film sejenis pada masa edar tahun 2017.
Baru dua hari penayangannya di layar bioskop, antusias penonton untuk menyaksikan film bergenre horor produksi Flying Stars Pictures ini sudah mendekati angka 70 ribu.
Sebuah pencapaian yang membanggakan. Meski hanya mendapat jatah studio yang minim, namun Arumi mampu mengundang ribuan penonton untuk datang ke bioskop sejak hari pertama.
Salah seorang di antaranya Lianita mengaku puas dengan hiburan horor yang disajikan film Arumi.
“Mendebarkan, pokoknya, tapi menghibur. Film ini berbeda dari film horor yang pernah ada, mungkin karena kisah Arumi diangkat dari kisah nyata,” ungkap ibu dua anak ini saat ditemui di Season City XXI, Jakarta Barat, Jumat (12/1/2018).
Produser Flaying Stars, Valis Akbar mengaku mengaku puas atas capaian tersebut. Film yang tayang sejak 11 Januari ini diharapkan dapat mencapai jumlah penonton yang sama dengan jumlah penonton film horor sebelumnya.
“Minimal satu juta penonton,” seloroh Valis Akbar.
Ia mengaku bangga dengan apresiasi yang diberikan oleh pecinta film Indonesia kepada film Arumi, Melvionita mengucapkan terimakasih.
“Terimakasih sudah memilih film Arumi menjadi tontonan menghibur. Terima kasih telah merelakan waktunya untuk menyaksikan karya kami,” kata produser muda ini.
Ungkapan senada disampaikan Melvionita, aktris pemeran Mery dalam film Arumi. Ia sangat antusias meladeni keinginan para penonton untuk berfoto bersama usai menonton.
“Dukungan para penonton menjadi penambah semangat kami untuk terus berkarya,” tutur Melvionita yang juga model ini.
Apalagi, film Arumi menjadi film perdana bagi Melvionita dan ingin melanjutkan karirnya di dunia seni peran. Ia pun berharap semoga semakin ada kepercayaan dari penonton film Indonesia.
“Semoga film Arumi bisa meraih jumlah penonton yang lebih dan lebih lagi,” ungkapnya.
Bagi Melvionita, main dalam film Arumi menjadi tantangan tersendiri. Main film horor misteri membutuhkan mental yang kuat karena harus menciptakan ketakutan lewat mimik dan gestur tubuh.
"Ini tidak gampang. Untung saja, Pak Naya (Sutradara) selalu sabar dalam memberikan arahan. Kalau beliau bikin film lagi, aku ingin diajak lagi,” ujar Melvionita.