Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada sejumlah bagian tersulit bagi Iqbaal Ramadhan dalam memerankan sosok Dilan di film Dilan 1990.
Salah satunya, saat ia harus membacakan puisi untuk Milea.
Puisi itu dibacakan Iqbaal dalam bentuk voice over.
"Nah itu lama (prosesnya) banget. untuk puisi 'Milea 2', itu saya satu setengah jam take-nya. Diulang-ulang karena sulit sekali. Saya gak tahu itu bisa kena di hati kalian atau nggak. Cuman, itu sulit sekali untuk take itu," kata Iqbaal ditemui usai gala premier film Dilan 1990, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018).
Baca: Ello Anggap Putusan Hakim Direhabilitasi 9 Bulan Itu Adil
Menurutnya Iqbaal pula, saat pengambilan voice over tersebut ia sudah rampung syuting sejak dua bulan sebelumnya.
Sehingga ia sempat merasa gugup, sebab harus kembali berbicara dengan ciri khas Dilan.
Iqbaal juga sempat kesulitan lantaran dituntut untuk membacakan intonasi yang pas.
Ia pun mensiasatinya dengan menonton rekaman saat artis peran Reza Rahadian membacakan puisi.
"Kita sampe nonton videonya Reza Rahadian baca puisinya Chairil Anwar. Itu sampai nonton 9 menit. Jadi kita kayak rehat dan nonton video itu supaya tahu bagaimana bacanya yang baik dan benar," katanya.
Selain membacakan puisi, remaja 18 tahun itu juga kesulitan mengikuti gaya tulisan Dilan.
Ia harus menghabiskan 4 hingga 5 lembar kertas, hanya untuk menulis perjanjian dengan Milea.
"Gue latihan loh (menulis) font-nya, kan tulisannya itu harus dengan fontnya Dilan pas (menulis) proklamasi. Harus huruf sambung meski acak tapi ya harus keliatan punya Dilan," kata dia.
Namun selain dua hal tersebut, yang paling sulit menurut Iqbaal adalah adegan saat harus berkelahi.
"Enggak (baca puisi bukan tersulit) sih. Yang paling sulit pas berantem, sulit banget," katanya.