Laporan wartawan Tribunnews.com Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi kepala negara ternyata memang tidak semudah yang dibayangkan.
Demikian yang dialami oleh T'Challa sang pemimpin Wakanda dalan film superhero Black Panther.
Alur cerita Black Panther dimulai dari kejadian setelah Captain America: Civil War.
Dalam Captain America: Civil War Raja T'Chaka, ayah T'Challa, meninggal dunia akibat ledakan bom.
T'Challa kemudian pulang ke Wakanda untuk menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Wakanda.
T'Challa otomatis naik tahta sebagai raja Wakanda, namun ada yang memandang remeh dia.
Adalah suku Jabari, satu dari lima suku yang mendiami Wakanda, yang menentang pengangkatan T'Challa.
M'Baku, sang kepala suku, menyebut T'Challa tidak pantas menjadi raja Wakanda dan Black Panther lalu menantang T'Challa berkelahi dalam pertarungan ritual.
Setelah mengalahkan M'Baku, T'Challa ditahbiskan menjadi raja Wakanda, namun tugasnya tidak mudah.
Dia bersikukuh mengikuti para leluhurnya untuk menyembunyikan Wakanda dari dunia luar.
Di satu sisi T'Challa merasa belum siap menjadi pemimpin Wakanda.
Di sinilah pergulatan batin T'Challa, terutama sejak bertemu lagi dengan Nakia, mantan kekasihnya.
Nakia, yang seorang mata-mata, selama ini bertugas di luar Wakanda.