News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Daripada Capres Tunggal, Yusril: PBB Pilih Kampanyekan Kotak Kosong

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, menegaskan posisi PBB sebagai partai oposisi. Penegasan tersebut disampaikan setelah penetapan PBB sebagai peserta Pemilu 2019.

Menurut dia, PBB tidak merapat ke barisan partai pendukung Joko Widodo yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. PBB merasa lebih baik mengampanyekan kotak kosong.

Meskipun menentukan sikap sebagai partai oposisi, namun, Yusril membuka peluang bagi partai politik lainnya untuk berkomunikasi.

Baca: Nomor 19, Yusril Harap PBB Dapat 9 Persen Suara

Baca: Lolos Jadi Peserta Pemilu, Yusril: Ada Peran Para Ulama

Baca: KPU Resmi Tetapkan PBB Sebagai Peserta Pemilu 2019

Selama ini, kata dia, PBB sudah memperlihatkan ciri khas sebagai parpol yang tidak tergoda kepada kekuasaan. Dia mengklaim lebih baik menyelamatkan bangsa dan negara untuk waktu mendatang.

"Kami berkomunikasi ke semua partai. Tapi kalau calon tunggal, barangkali PBB akan kampanye mendukung kotak kosong. Dan akan menjadi kekuatan oposisi utama dalam republik ini untuk kedepannya," tutur Yusril, ditemui di Kantor KPU RI, Selasa (6/3/2018).

Apalagi, dia menjelaskan, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu membuka peluang calon presiden tunggal. Untuk penentuan capres menggunakan hasil Presedential Treshold pada Pemilu 2014.

Sehingga, dia memprediksi Pilpres 2019 tak berbeda jauh dengan Pilpres 2014, di mana Joko Widodo akan bersaing dengan Prabowo Subianto memperebutkan kursi RI 1. Kecuali muncul poros ketiga.

"Kami tidak mikir koalisi. Kami pikirkan diri kami sendiri, kenapa kami harus koalisi Gerindra, PKS dll. Kalau memang kami bisa membentuk fraksi sendiri, kalau perlu kami sendirian yang oposisi," tegasnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini