TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -Afiriana Dewi, kekasih basist Navicula Made Indra yang menjadi korban kecelakaan hingga meninggal memberikan kenangan tersendiri bagi aktivis di Bali.
Sepak terjangnya ikut berjuangan menolak reklamasi masih dikenang para penggiat lingkungan di pulau Dewata.
Alhasil, sehari setelah kematiannya, ada momen mengharukan terjadi di tengah aksi Tolak Reklamasi, Sabtu (24/3/2018) sore kemarin.
Dalam suasana serba kesedihan itu I Wayan Gendo Suardana Koordinator WALHI mengajak peserta untuk merapatkan barisan mengheningkan cipta dan menundukkan kepala serta berdoa untuk kepergian Afi.
Yel-yel tolak reklamasi terdengar tiada henti. Sejak siang hingga sore lagu tolak reklamasi terus diputar di mobil komando aksi.
Massa tampak bersiap membentuk barisan panjang hingga setengah lapangan puputan Renon.
Mobil komandan dan koordinator aksi berteriak menyemangati. "Yang tolak reklamasi bilang tolak, tolak!" dua kali tiga kali terdengar mungkin anda bisa hafal.
Baca: Kenangan Pertemuan Terakhir Calon Mertua Basist Navicula dengan Sang Putri Sebelum Kecelakaan Maut
Iring-iringan spanduk, satu mobil pecalang dan beberapa motor tampak juga masuk dalam barisan. Aparat keamanan dengan pakaian lengkap siap berjaga-jaga. Lalu-lintas diperlambat karena massa menduduki sebagai badan jalan.
Perjalanan setengah melingkar itu sampai juga di depan Kantor Gubernur Provinsi Bali. Massa bersuara keras, berorasi pula meminta Gubernur untuk hadir dan mencabut kebijakan itu.
Momen haru meliputi suasana aksi saat I Wayan Gendo Suardana mengajak peserta untuk merapatkan barisan mengheningkan cipta dan menundukkan kepala serta berdoa untuk kepergian seorang aktivis Tolak Reklamasi yakni Afiriana Dewi.
Teman dekat (kekasih( dari Made bassist band Navicula itu meningal saat mengalami kecelakaan Jumat (23/3/2018) malam.
Dalam pidatonya Wayan mengatakan Afi sudah terlibat sejak pertama gerakan tolak reklamasi ini didirikan tahun 2013.
Baca: Limba Kritis Setelah Aksi Mengubur Diri Dalam Balok Es, Sang Istri Bilang Begini
"Hari ini kita kehilangan sosok aktivis yang luar biasa memperjuangkan aspirasi rakyat Bali. Ia selalu hadir pada setiap aksi. Namun kini ia pergi untuk selamanya meninggalkan kita." ungkapnya haru.
Wayan juga berkata meski mengalami kekurangan massa, ia berpesan agar peserta aksi mengikuti semangat perjuangan Afi.
"Lihatlah dia bukan berasal dari Bali tetapi sampai detik kemarin dia bersama kita memperjuangkan kepentingan rakyat Bali. Ini yang patut dicontoh. Atas perjuangan itu Wayan mengajak massa untuk berdoa untuk Afi. Heningkan cipta dimulai." jelas Wayan.
Doa juga dihaturkan kepada Made bassist Navicula yang sedang mengalami kritis di rumah sakit agar ia mengalami kesembuhan. (*)