News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Artika Sari Devi Ajari Anak Bahasa Jawa

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Artika Sari Devi

Laporan Reporter Warta Kota, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Model dan artis Artika Sari Devi (38) melakukan pola pendidikan ke anak dengan mengenali budaya-budaya yang ada di Indonesia.

Salah satu pengenalan budaya ke anak yang dilakukan Artika memberikan pelajaran untuk belajar menggunakan bahasa Jawa, yang merupakan bahasa dari suku leluhur Atika Sari Devi, Suku Jawa.

"Jadi kami membiasakan diri mengenal kearifan lokal. Selain makanan Indonesia, bahasa-bahasa daerah itu juga saya kenalkan salah satunya bahasa Jawa," kata Artika Sari Devi ketika ditemui di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2018).

Tidak hanya bahasa Jawa saja, Artika dan sang suami, musisi dan penyanyi Baim, mengajarkan kedua anak mereka mengetahui bahasa Batak, yang bukan dari budayanya sendiri.

"Ada tetangga saya kebetulan orang Batak. Saya juga biarkan mereka berteman dan membiasakan mereka berteman dengan bahasa-bahasa dan istilah-istilah Batak. Anak-anak saya memang senang belajar bahasa," katanya.

Baca: Hadiah Gaun Nikah dari Desainer Anne Avantie untuk Artika Sari Devi

Baca: Gathnas Ketiga Yamaha NMAX Club Indonesia Dikemas Beda

Mengenai alasan mengapa ia lebih memprioritaskan bahasa Jawa karena Artika ingin membuat anak-anaknya sadar akan pentingnya kekayaan Indonesia.

"Jadi bahasa yang pertama kali saya kenalkan ke anak-anak itu adalah bahasa ibu karena saya pikir anak sadar betul dia orang Indonesia. Dia harus tahu dari mana dia berasal. Jadi kalau nanti kemudian meninggalkan Indonesia, dia tahu berasal dari mana dan bangga dengan identitasnya sebagai bangsa Indonesia," kata Artika.

Tidak sulit bagi Puteri Indonesia 2004 itu mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anaknya mengingat kedua anaknya masih dibawah 10 tahun dan mudah memahaminya.

"Justru enggak sulit. Karena anak-anak itu usia 0-5 itu sifatnya kaya spons, dia lihat dia rekam itu dia lebih ingat dari pada kami yang memorinya sudah overload gitu jadi kadang-kadang dia yang ingat," kata Artika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini