TRIBUNNEWS.COM - Cerita komik pahlawan legendaris Indonesia yang bertajuk 'Gundala Putra Petir', rupanya akan diangkat ke layar lebar atau industri perfilman Indonesia.
Rumah produksi Screenplay Films bersama dengan Bumilangit Studios dan Legacy Pictures, menunjuk sutradara Joko Anwar untuk menjadi sutradara dengan mengadaptasi dari komik tersebut.
Sebelum Joko, medio 2014 lalu, sutradara Hanung Bramantyo rupanya sudah mencoba untuk mengangkat tokoh Gundala ke layar lebar.
Bahkan, Hanung sudah memberikan estimasi biaya untuk produksi film 'Gundala'.
Hanung mengatakan kala itu, ia memesan kostum atau jubah Gundala dari Amerika Serikat, dengan biaya Rp 3 miliar untuk satu kostum saja, sementara ia memesan untuk tiga kostum.
Tentu, jika digarap oleh Joko Anwar, film 'Gundala' bisa mengeluarkan budget keseluruhan produksi mencapai lebih dari Rp 30 miliar.
Produser Screenplay Films, Wiki menjelaskan bahwa pihaknya belum menghitung estimasi biaya produksi film yang rencananya akan tayang pada 2019 mendatang itu.
"Budget itu hanya bisa diketahui setelah skenario sudah lock, dan tinggal produksi. Kita belum ada bayangan persis angka
budgetnya. Kita baru draf skenario kedua," kata Wiki.
Hal itu ia katakan ketika ditemui di acara jumpa pers film 'Gundala', di gedung SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018) sore.
Mengenai angka produksi lebih dari Rp 30 miliar, Wiki belum bisa memastikan akankah project spesialnya itu mencapai biaya yang fantastis.
"Perbedaan ketika ngobrolin ide, sudah jauh melenceng budget. Kita enggak bisa bilang angka Rp 30 miliar lebih apa enggak, karena kita belum tahu berapa estimasi budgetnya," ucapnya.
Baca: Iko Uwais Bakal Perankan Tokoh Gundala? Ini Kata Joko Anwar
Kendati demikian, Wiki tidak menampik bahwa produksi film 'Gundala' akan memakan biaya yang besar, dari film-film Screenplay Films sebelumnya.
"Pastinya akan menghabiskan budget lebih untuk produksi film Gundala," ujar Wiki.