Pemerintah Korea Selatan mengirim surat permintaan pada Kementrian Kehakiman Jepang untuk mengekstradisi (memulangkan tersangka ke negara asal) kepala agensi Kim yang saat itu masih berada di Tokyo.
- April – Mei 2009
Tanpa penjelasan, Kepolisian Bundang membatalkan semua tuntutan pada orang-orang yang sebelumnya disebutkan dalam surat Ja Yeon. Kasus Ja Yeon lalu diserahkan pada Jaksa Penuntut.
- Juni 2009
Polisi Bundang secara tiba-tiba menguak kasus hukum antara manajer Yoo dan kepala agensi Kim Setelah mengundurkan diri dari posisinya di agensi ‘H’, Yoo berencana mendirikan agensi artisnya sendiri.
Yoo diduga kuat berencana menggunakan data klien perusahaan agensi ‘H’.
Saat peristiwa bunuh diri Ja Yeon terjadi, kepala agensi Kim melayangkan empat tuntutan hukum yang saat itu tertunda pada manajer Yoo.
Kim mengklaim bahwa interaksi Yoo dengan polisi dan media adalah caranya menghindari tuntutan hukum yang diajukan padanya.
Pada bulan yang sama kepala agensi Kim Sung Hoon ditangkap di hotelnya di Tokyo atas pelanggaran batas visa.
- November 2010
Kim dan Yoo kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun dan pelayanan komunitas selama 160 jam.
- 7 Maret 2011
Kasus bunuh diri Ja Yeon kembali dibuka satu hari setelah acara 8 O’clock News SBS mengungkap konten utama surat 230 halaman yang dikirim Ja Yeon pada salah satu teman dekatnya beberapa hari sebelum dia bunuh diri.
Dalam dokumen surat yang diberi judul Snow itu, Ja Yeon mengungkapnya dirinya dipaksa ‘menghibur’ 31 tamu sebanyak 100 kali.