Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya perdebatan yang terjadi menjelang Pemilihan Presiden 2019 ditanggapi oleh mantan vokalis grup band Coklat, Kikan.
"Kalau buat aku siapapun yang terpilih apa yang terjadi saat ini, masa iya 5 tahun sekali kita harus gini sih, ribut kiri kanan bahkan sama keluarga saudara sampai berantem karena beda pilihan politik," ujar Kikan di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).
Kikan menganggap seharusnya suhu politik jelang pemilihan presiden ini dapat disikapi lebih cerdas.
Apalagi, dengan semakin derasnya arus informasi mengiringi perkembangan teknologi saat ini, sudah seharusnya diikuti kecerdasan bermedia sosial.
"Menurut aku harusnya kemajuan teknologi dan arus informasi yang lebih deras harus paralale diikuti dengan kecerdasan mengikutu sosial media, internet, yang susah kan handphone nya makin pinter yang makenya gak pinter," tambahnya.
Baca: Andai Bisa Pergi ke Lombok, Kikan Ingin Menghibur Pengungsi
Penyanyi dengan nama asli Namara Surtikanti ini melihat masih banyak msyarakat yang terpengaruh oleh berita-berita hoax.
"Liat berita seperti apa, gak tabayun, atau apa main sebar, itu juga suatu kemunduran ya buat aku jadi jangan nyebar hoax," katanya.
Kikan mengatakan masyarakat Indonesia seharusnya dapat menerima perbedaan, "Boleh berbeda tapi itu harusnya tidak membuat kita membangun tembok untuk tidak ada dialog."
Ia mengatakan siapapun yang terpilih seharusnya tidak besar kepala dan yang kalah seharusnya jangan sampai tidak bisa menerima.
"Siapapun yang terpilih, yang menang jangan jumawa yang kalah jangan jadi soul looser gitu, terus-terusan nyinyir yaudah namanya aja kontestasi," katanya.
Kikan menganggap siapapun yang menjadi pemimpin, yang harus diperhatikan adalah pendukungnya yang selalu membuat gaduh.
"Sebetulnya gini siapapun pemimpinnya mau dia bisa merukunkan atau nggak, selama yang dibawah ini udah punya caranya sendiri dan memilih jalannya sendiri untuk senangnya bergaduh gitu memang senang berkonflik itu agak susah," kata Kikan.
"Karena memang sebetulnya gak ada loh pemimpin yang mau liat rakyatnya terus-terusan gontok-gontokan gak ada sih menurut aku," tambahnya.