TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Ray Saehtapy berencana melakukan kunjungan ke Palu dan Donggala untuk mengobati duka masyarakat setempat, terutama suku Kaili (Kai).
Hal tersebut dinyatakannya saat ditemui di gedung stasiun televisi swasta, Jalan Kapt. Tendean, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Baca: Samarinda Tunggu Kedatangan Pengungsi Sulteng, Ini Tiga Lokasi Pengungsian
Tentunya terapi pengobatan tersebut bukanlah di bidang medis, namun di bidang psikis.
Menurut lelaki kelahiran Donggala 61 tahun lalu itu, masyarakat Palu dan Donggala pastinya mengalami trauma yang mendalam pasca terjadi bencana gempa bumi dan tsunami beberapa hari lalu.
"Saya nggak mau sedih terus soalnya, nanti saya juga jadi harusnya umurnya 80 jadi 65 gitu, saya ngga mau dan kita harus begitu. Dan saya dalam waktu dekat ini saya akan ke sana, karena saya ingin masyarakatnya ini terangsang dan merasakan, karena kan sakit nih, saya aja yang di sini sakit, apalagi mereka yang di sana yang kena beberapa kali goncangan itu," kata Ray Sahetapy.
Pengobatan tersebut berupa pergelaran teater atau pemutaran film.
Baca: Mikhayla Dirawat di Rumah Sakit Hingga Jalani Cek USG, Nia Ramadhani Beri Pesan untuk Para Ibu
Ray Sahetapy tidak ingin masyarakat Palu, khususnya suku Kai terganggu karakternya oleh trauma bencana gempa bumi dan tsunami tersebut.
Menurut Ray Sahetapy suku Kai memiliki ajaran kearifan lokal yang patut dilestarikan, seperti bahasa adat yang khas.
"Jadi sekarang saya berpikir ke depannya, supaya orang-orang Palu, suku Kai ini hebat loh. Dia punya ada 30 bahasa. Dia punya karakter, jangan sampai terganggu karakternya," tutup Ray Sahetapy.(*)