News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Marcella Zalianty Bersyukur Ada Bioskop Independen Indonesia

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marcella Zalianty

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tonggak baru sejarah perfilman Indonesia, ditancapkan hari ini, Jumat (23/11/2018) di PD Pasar Jaya, Pasar Teluk Gong,  di Jakarta Utara.

Suatu bangunan bioskop bernama Indiskop, Bioskop Independen Indonesia akan segera melengkapi pasar yang biasa menjual kebutuhan sehari-hari masyarakat di sekitarnya.

Yang menarik, fasilitas ini nantinya tidak hanya menjadi sarana menonton film, tetapi juga akan menjadi pusat kreasi (creative center) bagi siapa saja, terutama kalangan muda yang pertumbuhannya terus signifikan.

Adalah Marcella Zalianty,  seorang aktris peraih piala citra, ketua umum Parfi56 dan juga Direktur Utama Keana Films yang memiliki gagasan untuk membuat jaringan bioskop pertama yang menyasar segmen ekonomi menengah.

Keinginan ini disampaikannya ke beberapa pihak, dan salah satunya disambut oleh Pemda DKI Jakarta yang menyediakan sebagian ruang di pasar Teluk Gong diubah menjadi ruang bioskop dan creative community center.

"Saya bersyukur sekali gagasan membuat Indiskop diterima dan dikerjakan bersama dengan Pemda DKI Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif. Nantinya bioskop ini akan hadir dengan 2 layar ditambah dengan fasilitas penunjang sebagai pusat kegiatan berkreasi bagi masyarakat sekitar pasar Teluk Gong ini," ungkap Marcella.

Pembangunan bioskop di pasar Teluk Gong ini, merupakan pilot project dari jaringan bioskop skala nasional.

Diharapkan nanti kota kota lain, sampai dengan ke level Kabupaten akan menyusul dalam waktu dekat sebagai pelengkap.

Dengan adanya Indiskop, kata Marcella, maka semakin terbuka pasar yang lebar bagi produser film untuk memasarkan filmnya.

Sementara itu, bagi masyarakat semakin terbuka juga kesempatan untuk menonton film film terutama karya produser dalam negeri.

"Saya tidak menyebut Harga Tiket Masuk ke Indiskop sebagai murah.  Karena memberikan kesan akan fasilitas yang serba seadanya. Tetapi  terjangkau. Dengan fasilitas yang tidak jauh berbeda dengan bioskop yang ada di pusat pusat perbelanjaan mewah," tutur Marcella.

Di sisi lain, Indiskop akan menambah jumlah layar bioskop yang jumlahnya sangat terbatas seluruh Indonesia. Dan Indiskop, Bioskop Independen Indonesia hadir untuk melengkapi ekosistem perfilman di Indonesia.

Indiskop diakui Marcella juga menjadi alternatif bagi peredaran film Indonesia yang sering mendapat perlakuan tidak adil dari pemilik pemilik jaringan bioskop. Hanya karena mendapat jumlah penonton yang kurang di layar mereka, film langsung diturunkan  dan produser merugi.

"Padahal jika diputar di bioskop dengan harga terjangkau, bisa jadi film yang tadinya dianggap tidak laku, ternyata laku dikalangan masyarakat menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan anggaran menonton di pusat perbelanjaan mewah," jelas Marcella.

Indiskop pilot project di pasar Teluk Gong akan memiliki dua teater, masing-masing berkapasitas 112 penonton. Fasilitas bangku, sistem tata suara, proyektor dan layar tidak jauh berbeda dengan bioskop berjaringan yang sudah ada.

Keberadaan Indiskop juga dilengkapi dengan Creative Community Center dengan mengadakan workshop dan pelatihan berkala untuk industri kreatif pada pagi hari, sebelum jam tayang dan memfasilitasi keberadaan UMKM di sekitarnya pada untuk memamerkan produk-produknya di Indiskop, serta mengisi pusat jajanan kuliner nusantara.

"Tehnologi digital saat ini membuat segalanya jadi mudah dan berkualitas, termasuk fasilitas pemesanan tiket secara online. Saya mengajak pemda-pemda di kota lain untuk mendirikan indiskop sebagai bentuk layanan kepada masyarakat yang membutuhan sarana hiburan dan pengembangan kreativitas. Investasinya tidak mahal tapi dampak yang ditimbulkan akan sangat besar," papar Marcella.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini