Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
TRIBUNNEWS.COM - Istri mendiang Herman Seventeen, Juliana Moechtar menuturkan jika sebelum jasad sang suami ditemukan usai tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018) malam, ayah Herman sudah memiliki firasat buruk.
Ayah Herman Seventeen sempat meminta izin padanya jika kemungkinan terburuk setelah Herman ditemukan, ia ingin Herman disemayamkan di kampung halamannya, yakni Ternate.
Padahal Juliana pun belum mendapatkan kabar pasti dari suaminya itu, tetapi ayahnya sudah meminta izin padanya.
"Papahnya sempat nelpon. Udah firasat mungkin, subuhnya telepon, 'Papah minta izin, kalo kak Eman udah nggak ada lagi, jenazahnya di Ternate ya?' ungkap Juliana saat ditemui Grid.ID di kediamannya, komplek DPR-RI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/12/2018).
Baca: Herman Seventeen Jadi Korban Tsunami di Banten, Tommy Kurniawan Sempat Merasa Ada yang Tak Biasa
Namun, karena saat itu dirinya masih belum mendapatkan kabar terbaru, Uli sapaan akrab Juliana mengatakan bahwa masih ada kemungkinan sang suami selamat dari bencana nahas tersebut.
"Uli langsung bilang, 'nggak mungkin pah, Papah berdoa, kak Eman pasti selamat'. (Ayahnya menjawab) 'Enggak, sebelum kejadian papah minta izin duluan', katanya gitu," jelasnya sambil terisak.
Lantas sambil tak berdaya ia pun menyerahkan semua keputusan pada mertuanya itu dan ikhlas menerima apapun kehendak Tuhan.
"Terus Uli bilang, 'terserah Papah, Uli ikhlas, pasrah aja'. Terakhir di situ saya komunikasi sama mertua saya, udah nggak komunikasi lagi, pegang handphone aja nggak bisa," tambahnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam koneferesni pers yang dilaksanakan pukul 02.00 WIB dini hari tadi, menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Saat kejadian, kebetulan grup band Seventeen sedang manggung di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, ketika gelombang tinggi melanda lokasi tersebut sekitar pukul 21.33 WIB.
Herman Seventeen Terus Ngajak Ke Tanjung Lesung