News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tsunami di Banten dan Lampung

Ngaku Rasakan Sakaratul Maut, Ifan Seventeen Cerita Saat Ia Terkatung-katung di Laut 2 Jam

Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vokalis band Seventeen, Ifan mengungkapkan momen saat ia terkatung-katung di tengah laut setelah tersapu tsunami di Tanjung Lesung, Banten.

TRIBUNNEWS.COM - Vokalis band Seventeen, Ifan mengungkapkan momen saat ia terkatung-katung di tengah laut setelah tersapu tsunami di Tanjung Lesung, Banten.

Pria berusia 35 tahun itu seperti merasakan sakaratul maut.

Namun kehendak Tuhan berkata lain.

Pentolan Seventeen itu selamat dari amukan tsunami yang menewaskan ratusan orang di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam.

Baca: Diminta Ifan Seventeen Bacakan Doa untuk Dylan Sahara, sang Asisten Terguncang dan Sempat Drop

Baca: Kisah Ifan Seventeen yang Terbawa Arus di Lautan dan Pasrah Ketika Terjadi Tsunami Banten

Baca: Air Mata Tak Henti Berderai, Ifan Seventeen Bawa Jenazah Dylan Sahara ke Liang Lahat di Ponorogo

Hal itu diungkapkan Ifan kepada wartawan setelah mengikuti prosesi pemakaman istrinya, Dylan Sahara, yang menjadi korban meninggal bencana tsunami Selat Sunda, Selasa (25/12/2018) siang.

"Saya sempat kerkatung-katung di tengah laut selama lebih dari dua jam. Bahkan saya sempat merasakan sakaratul maut," ujar Ifan.

Dia bercerita, merasa mendapatkan mukjizat dari Tuhan lantaran selamat dari amukan bencana tsunami tersebut.

Padahal saat itu posisi Ifan satu panggung dengan tiga personel band lainya yang mengisi acara gathering perusahaan PLN di Tanjung Lesung, Banten.

"Dan mukjizat dari Allah saya masih di sini," kata Ifan.

Ia memperkirakan ketinggian air mencapai lima meter saat tsunami menerjang Tanjung Lesung.

Bahkan kekuatan tsunami itu menjebol tembok setebal setengah meter.

Dengan demikian, tubuh manusia yang tersapu tsunami akan terpontang-panting.

"Ketinggian air lima meter. Saya tidak bisa menggambarkan."

"Tetapi yang pasti di lapangan, konblok di lapangan itu terkelupas."

"Tembok tebal setengah meter itu jebol. Jadi cukup membuat tubuh manusia terpontang-panting," kata Ifan.

Meski bencana tsunami sudah berlalu, Ifan meminta semua pihak mendoakan seluruh korban yang meninggal dunia agar husnul khotimah dan diterima di sisi-Nya.

"Saya juga mohon maaf bila istri saya ada kesalahan perbuatan dan tutur kata yang berkurang mohon berkenan dibukakakan pintu maaf yang selebarnya-selebarnya," demikian Ifan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ifan Seventeen Mengaku Rasakan Sakaratul Maut saat Terkatung-katung di Laut"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini