Tegar berhenti menemani ibunya mengamen karena harus sekolah. Namun, pendidikan dasar itu ia lakoni sampai kelas 2 Sekolah Dasar. Tegar kembali mengamen.
Baca: Tegar Septian Kenang Masa Lalunya sebagai Pengamen Jalanan
Ia tumbuh di jalanan. Terpengaruh lingkungan membuatnya jadi nakal. Merokok dan mabuk lem sudah jadi bagian dari aktivitasnya.
Tapi, suaranya makin terasah dengan seringnya berlatih dengan mengamen.
Sebuah Harapan
Suatu kali Tegar mengikuti ajang pencarian bakat di daerah Subang. Ia mendapat juara tiga. Sampai akhirnya ia mendapat kesempatan mengikuti ajang lain di Solo.
Penjurian melalui media online. Video Tegar diunggah ke YouTube. Itulah yang kemudian memuluskan langkahnya ke tingkat nasional. Bahkan meraih juara pertama.
Sejak itu, tegar Septian diliputi keberuntungan. Seorang panitia dari wilayah Subang yang melihat bakat terpendam Tegar. Yang bersangkutan kemudian membantu mendidik Tegar.
Selama 3 bulan belajar Tegar dapat menghentikan kebiasaan merokok dan mabuk lem. Kenakalannya terbendung. Ia juga rajin salat dan hidup normal seperti anak seusianya kala itu.
Karier Tegar septian kian bersinar. Ia menancapkan namanya di blantika musik Indonesia sebagai penyanyi profesional. Kini, ia bernaung di label rekaman Halo Entertainment Indonesia (HEI).
Lagu-lagunya banyak diterima oleh masyarakat. Di antaranya berjudul "Tetaplah Di Hati" yang videonya di Youtube sudah ditonton lebih dari 3,9 juta kali.
Ia juga beberapa kali kolaborasi dengan penyanyi terkenal lainnya. Misal, Andika eks vokalis Kangen Band. Mereka menyanyikan lagu berjudul "Genting".
Pencapaian itu, tak membuat Tegar lupa diri. Ia menjadikan masa lalunya sebagai sarana introspeksi yang menjadikannya tetap semangat berkarya dan selalu kerja keras.(*)