Laporan Reporter Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film karya anak bangsa yang disutradarai oleh Livi Zheng, yakni Bali: Beats of Paradise kini tengah diputar di gedung tertinggi di Korea Selatan, di Observatorium Seoul Sky.
Sebelumnya Film Bali: Beats of Paradise tersebut diputar setelah secara khusus di National Museum of Korean Contemporary History di Seoul, Korsel minggu lalu.
Film Bali: Beats of Paradise tak ayal jadi sensasi tersendiri bagi pengunjung Sky Deck atau lantai 118 di bangunan Monolit perak setinggi 555 meter tersebut.
Tempat yang tercatat di Guinness World Record sebagai observatorium dengan lantai kaca tertinggi di dunia ini merupakan sebuah kesatuan dari tempat menakjubkan sekaligus menakutkan.
Karena pada bagian lantainya transparan yang mampu membuat jatung berdegub lebih kencang, terutama bagi yang takut ketinggian.
Namun semua jadi terasa lain saat pemandangan yang tidak seperti biasanya ditawarkan disana.
Selain disuguhi indahnya kota Seoul yang dibelah oleh sungai Han melalui ketinggian itu, para pengunjung yang bayar tiket masuk berkisar 27.000 Won–50.000 Won atau sekitar Rp 345.000 hingga Rp 640.000 rupiah itu, dapat suguhan indahnya Bali dan Gamelan Bali.
Hal itu ditampilkan langsung di film Bali: Beats of Paradise melalui layar raksasa di sana. Para penonton pun rela duduk di lantai dan berdiri berdesakan.
Destinasi wisata Bali memang sudah tersohor ke berbagai penjuru dunia. Bali bahkan menjadi tujuan utama turis asal Korsel di Indonesia.
Pulau ini begitu kaya akan kebudayaannya, baik ragam upacara adat dan keseniannya. Salah satu seni Bali yang sering muncul sebagai pengiring ritual adat dan tari-tarian adalah gamelan.
Hal ini pun diulas langsung di dalam film yang berjudul Bali: Beats of Paradise.
Dalam Film Bali: Beats of Paradise melalui kisah perjalanan hidup Nyoman Wenten, seniman gamelan tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat bersama istrinya Nanik Wenten.
“Kisah nyata sepasang suami istri asal Indonesia yang memiliki mimpi memperkenalkan gamelan Bali di dunia internasional menjadi inti cerita," jelas Livi Zheng kepada Wata Kota lewat pesan singkatnya, Senin (28/1/2019).