Dalam konser Monokrom ini Tulus juga mengajak para penonton untuk turut bernostalgia ke masa ia kecil.
Dimana Tulus yang sedari kecil sudah mulai mendengarkan lagu-lagu khas tanah Minang mengajak penonton untuk ikut bernyanyi.
"Saya memilih lagu ini yang dulu saya nyanyikan sewaktu kecil," katanya.
Tuluspun me medley empat lagu yaitu Babendi-bendi, Mudiak Arau, Tak Tong Tong, dan Dindin Badindin yang merupakan lagu-lagu yang sering ia bawakan.
Setelah itu, Tulus meminta para Teman Tulus untuk diam sejenak untuk menghayati lagi Langit Abu-Abu.
"Dalam Lagu berikutnya ini saya ingin para penonton diam, bisa enggak? bisa ya, Bantu saya sekali saja, ya tolong ya," katanya.
Setelah keheningan itu, Tulus kembali menggebrak panggung konser dengan lagu-lagunya Tergila-gila, Tuan Nona Kesepian, Maha Karya, Tanggal Merah.
Pappermoon Puppet Theater kembali muncul saat Tulus membawakan lagu Teman Hidup.
Ia pun mengenalkan sosok boneka raksasa yang disebutnya sebagai Aba, bukan tanpa alasan ia menghadirkan sosok Aba.
"Karena Aba adalah salah satu sosok yang tak pernah saya Temui, karena ia meninggal sebelum saya lahir, panggilan kakek dalam bahasa Minang itu banyak, salah satunya kakek, oleh karena itu saya sangat merindukan sosok kakek dan nenek, tapi saya yakin, mereka malam ini melihat saya," katanya.
Saat mendekati akhir konser Tulus mulai membawakan lagu-lagu yang menjadi andalannya sejak dulu.
Seperti Sepatu, Jangan Cintai Aku Apa Adanya, Sewindu, Pamit, Lagu Untuk Matahari, dan terakhir Tulus menutup konser dengan manis melalui lagu Manusia Kuat.