"Di atas panggung kami bisa senang-senang, tapi saat sudah di bawah panggung, kami bisa menjadi sangat menyebalkan sekali," kata Adhit yang sedang menyiapkan album terbaru Jikustik berformat boxset.
Icha rela datang jauh dari Samarinda untuk bertemu rekan-rekannya itu bukan karena rindu.
"Saya hanya nggak mau, jika kelak meninggal, saya musuhan sama teman sendiri, yang pernah berjuang bersama," kata Icha.
Icha ingin seperti salah satu lagu hits Jikustik yang berjudul Akhiri Dengan Indah (album Perjalanan Panjang/2002).
Islah
Seperti diberitakan sebelumnya, personel Jikustik bersedia islah.
Pongki (vokal), Icha (bass), Adhit (keyboard), Carlo (drum), dan Dadi (gitar)--personel Jikustik--sepakat untuk bermusik bersama lagi setelah 'berdamai'.
Perdamaian itu ditandai lewat Konser Jikustik Reuni yang digelar di Grand Pacific Hall, Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, pada 29 Maret 2019.
Pongki --yang sekarang kerap tampil solo dan bermusik bersama Band The Dance Company (TDC)--menerima ajakan konser reuni tersebut.
Konser itu digarap promotor Rajawali Indonesia Communication tersebut setelah Pongki mengajukan sejumlah syarat.
Pongki bersedia nge-band bareng lagi dengan Icha, Dadi, Carlo dan Adhit, dengan sejumlah catatan.
"Saya mengajukan syarat kalau mau bikin konser reuni Jikustik dan Mas Anas (Syahrul Alimi, Chief Executive Officer Rajawali Indonesia Communication) bersedia memenuhi dan mengiyakan," kata Pongki.
Dia mengungkapkannya saat berbincang di Hard Rock Cafe Jakarta, Mal Pacific Place, di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2019).
Syarat yang diajukan Pongki antara lain menolak jika nama konsernya memakai embel-embel kata 'reuni'.
Selain itu, dia tak bersedia menyanyikan lagu-lagu Jikustik setelah dirinya hengkang dari band pop asal Yogyakarta itu medio 2009.
"Saya nggak mau itu. Tapi saat deal (konser reuni), saya datang, latihan dan manggung," ujarnya.