Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Semenjak 8 Maret 2019, Frederika Alexis Cull telah mengemban tugas sebagai Puteri Indonesia 2019.
Frederika Alexis Cull bertugas bersama dua rekannya, yakni Jolene Marie Cholock Rotinsulu sebagai Runner Up 1 yang mendapat tugas sebagai Putri Lingkungan 2019 dan Jesica Fitriana Martasari yang dinobatkan menjadi Putri Pariwisata 2019.
Ini merupakan pertama kali bagi Frederika dan Jesica mengikuti kontes kecantikan. Sedangkan Jolene sebelumnya pernah juga mengikuti ajang serupa, yaitu Miss Celebrity pada tahun 2010.
Namun ketiganya mengaku sangat bersemangat mengikuti ajang tersebut, mulai dari karantina hingga malam pemilihan dan akhirnya ketiganya mendapatkan mahkota.
Baca: Ada Ucapan Ibunya di Balik Motivasi Frederika Alexis Cull Ikuti Ajang Puteri Indonesia
Ada satu hal yang sama-sama sempat menjadi kesulitan bagi tiga puteri itu yaitu masalah menari, terutama untuk Frederika dan Jesica.
“Koreo mungkin ya yang agak susah. Aku kan emang gak ada basic dance ya,” kata Frederika, saat Tribunnews.com menemui ketiganya di Graha Mustika Ratu, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, koreo memang kerap menjadi segmen khusus di Malam Pemilihan Puteri Indonesia yang biasanya ditunjukan pada saat pembukaan acara.
Untuk mendapatkan gerakan tarian yang maksimal, Frederika menceritakan kalau saat karantina mereka berlantih hingga tiga kali sehari jelang malam pemilihan.
“Masih inget banget pas karantina kita latihan malam-malam, pagi-pagi. Hari terakhir kita tiga kali latihan karena ada perubahan juga. Saat itu aduh yang lain jago dance, apa enak dilihat ya aku,” kata Frederika.
“Kalau aku, pas grup lain lagi pada latihan grup aku enggak aku coba latihan sendiri. Biar maksimal lagi,” timpal Jesica.
Beruntungnya mereka sangat terbantu oleh finalis asal Kalimantan Barat, Karina Syahna yang memang berprofesi sebagai penari.
Alhasil mereka kerap minta dikoreksi oleh Karina, bahkan merekam Karina saat menari sehingga bisa dipelajari sendiri.
”Ada Karina, dia emang punya background dance, video deh pas dia nari kadi kota hapalin juga dari video itu,” ungkap Fred.
Sedangkan bagi Jolene, menari tidak menjadi persoalan besar hanya saat malam final tubuhnya sedang tidak sehat sehingga ia berusaha tetap tampil prima saat menari atau pun saat menjawab pertanyaan.
“Pada saat itu sudah kedokter juga mungkin nada kaget gak pernah ada legiatan seintens itu, jadi malam grand final kalau dance saya kurang gitu kesulitan pas lagi ngedance saya sebelahan sama Karina, jadi gak masalah,” ungkap Jesica.
Ketiganya pun mengaku kalau mengingat momen tersebut mereka masih tidak menyangka kalau semua berjalan lancar baik acara maupun langkah mereka mulaindari 11 besar, 6 besar hingga akhirnya masuk ke tiga besar.
“Kita gak tahu siapa yang menang waktu itu jdi pada saat terpilih kita pasrah aja,” ujar Jolene.
“Kita pasrah, kaget jadi bersyukur tapi shock,” timpal Fredica.
“Ada nari, ganti busana beberapa menit doang, tapi jawab pertanyaan juga kan,” pungkas Jesica.
Ke depannya ketiga puteri ini juga melangkah ke ajang kecantikan internasional yakni Miss Universe untuk pemenang Puteri Indonesia, Miss International untuk Puteri Indonesia Lingkungan, dan mengikuti Miss Suprantional untuk Putri Pariwisata.(*)