Motif ini bermakna sangat dalam yaitu menggambarkan pusaran kehidupan yang beraneka ragam dan juga kesejahteraan.
Berharap dengan memakai kain songket ini, Bayi Omar nantinya bisa menjadi pusaran hidup orang banyak dan membawa kesejahteraan.
Sedangkan songkok atau penutup kepala yang berbahan kain emas menggambarkan keagungan dan kebesaran bangsawan kerajaan.
Baca: Libur Hari Buruh, Jokowi Ajak Jan Ethes dan Sedah Mirah Bermain di Mall
2. Kain Sumba
Dari Palembang, kita menuju ke Sumba.
Selain keindahan alamnya yang begitu eksotis, Sumba juga dikenal dengan kerajinan tangan menenun kainnya yang begitu khas.
Nah, bayi bernama Reika ini beruntung banget karena dapat memakai kain Sumba yang usianya lebih dari 150 tahun.
Dibuat dari kapas yang ditenun penuh cinta oleh tangan-tangan anak gadis dan para ibu.
Tiap helainya dirajut menjadi kesatuan yang utuh tak lupa diwarnai menggunakan bahan alami sehingga dapat bertahan puluhan bahkan ratusan tahun.
Diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya sebagai bentuk wujud cinta kasih.
Baca: Jokowi Pulang ke Kampung Halaman, Ajak Jan Ethes dan Sedah Mirah Jalan-jalan ke The Park Mall
3. Busana Adat Minang
Dari Sumba, kita kembali ke Pulau Sumatera tepatnya tanah Minang.
Bayi cantik satu ini terlihat sangat menggemaskan dalam balutan busana adat khas Minang yang bernama Limpapeh Rumah Nan Gadang atau sering disebut Bundo Kanduang.
Lengkap dengan penutup kepala berbentuk seperti rumah gadang bernama tingkuluak atau tengkuluk.
Gimana moms? tertarik melakukan pemotretan dengan konsep busana adat nusantara seperti bayi-bayi di atas?
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)