Baca tanpa iklan
Pilot sekaligus YouTuber Vincent Raditya diajak kolaborasi Menkominfo Rudiantara dan TNI AU setelah lisensi terbangnya dicabut.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar kurang menyenangkan datang dari pilot sekaligus YouTuber Vincent Raditya.
Lisensi terbang pilot yang gemar membuat vlog tentang dunia penerbangan ini, dicabut.
Kabar tersebut dibenarkan langsung oleh Vincent Raditya dalam klarifikasi yang diunggah di akun YouTube-nya.
"Benar lisensi terbang saya dicabut untuk yang single engine," kata Vincent Raditya.
Baca: Nge-vlog Bareng Limbad, Ternyata Ini Alasan Youtuber Pilot Vincent Raditya Dicabut Izin Terbangnya
Baca: Penjelasan Pilot Vincent Raditya Soal Lisensi Terbangnya Dicabut karena Terbang dengan Zero Gravity
Baca: Vincent Raditya: Pilot Plus YouTuber, Mampu Beli Pesawat Pribadi, hingga Lisensi Terbangnya Dicabut
Imbasnya, pilot maskapai Batik Air itu tak akan bisa lagi menerbangkan pesawat bermesin tunggal, seperti Cessna.
Terhadap keputusan pencabutan izin terbang, Vincent Raditya menerimanya dengan lapang dada.
"Terlepas dari sanksi apa yang diberikan kepada saya, terima tidak terima, apa yang bisa saya lakukan, saya menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada," kata dia.
Vincent Raditya juga mengimbau, netter tak perlu khawatir, walau tanpa pesawat, ia tetap akan membuat konten bagi netter.
"Saya hanya berharap, netizen sekalian mengikuti isi-isi dari vlog saya. Percayalah, saya akan terus berusaha untuk memberikan apa yang terbaik buat kalian, sebisa saya."
Vincent Raditya juga percaya, ia tetap mampu berkreasi walau kini lisensi terbangnya dicabut.
"Satu hal yang saya yakin, hidup mati di tangan Tuhan, rizki juga di tangan Tuhan. Apapun yang ingin orang lain lakukan pada kita, akan kembali lagi pada Tuhan," jelasnya.
Namun, Vincent Raditya tak mau berlarut dalam kesedihan.
Setelah, izin terbangnya dicabut, dirinya justru banjir tawaran collabs atau kolaborasi dengan banyak tokoh.
Sebut saja Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara serta TNI Angkatan Udara (AU).
Hal tersebut diucapkan Vincent Raditya di akun Instagram Stories-nya.
"Gila guys, sekarang makin banyak yang ngajak collabs, mulai dari menteri, sekarang dari Angkatan Udara. Mimpi apa gua bisa sampai ke sini."
"Apapun yang dilakukan, lakukan dengan yang benar. Dipinjemin lagi," kata Vincent Raditya merujuk pada mobil BMW yang ia tumpanginya.
Selain itu, Vincent Raditya juga mengunggah momennya saat menyambangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Ini adalah kali pertama ayah tiga anak tersebut datang ke Kominfo.
"Selamat datang di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ya ini pertama kalinya saya bisa berada di gedung sini," kata dia.
Sementara itu, Vincent Raditya juga mengunggah foto bersamanya dengan Menteri Rudiantara, termasuk berbincang dengannya.
Dalam unggahannya, pilot dengan subscriber terbanyak ini berucap terima kasih pada Menteri Rudiantara.
Ia juga berharap, vlog yang telah dibuatnya tak hanya berguna di dunia penerbangan, tetapi juga teknologi dan informatika.
"Terima Kasih Pak Mentri Kominfo Rudiantara."
"Atas kepercayaannya, semoga vlog Captain Vincent bukan hanya berguna di AVIASI."
"Tapi juga di dunia Teknologi dan Komunikasi."
"Semoga semuanya mendukung yaa," tulis Vincent Raditya.
Diketahui, lisensi terbang untuk single engine Vincent Raditya telah dicabut.
Dalam surat bernomor AU407/0047/DKPPU/V/2019 yang dibuat pada 21 Mei 2019, dijelaskan alasan pencabutan izin penerbangan Vincent Raditya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dikabarkan telah melakukan investigasi rekaman video Vincent Raditya yang berasal dari YouTube-nya.
Alasan Kemenhub mencabut izin terbang Vincent Raditya berhubungan dengan tindakannya membuat konten video penerbangan zero gravity bersama Limbad.
Video tersebut dinilai berbahaya, sebab Vincent Raditya membawa serta penumpang yang bukan seorang ahli.
Apalagi, Vincent Raditya kedapatan tidak mengenakan harness (sabuk pengaman).
Terhadap keputusan pencabutan izin terbangnya, Vincent Raditya mengaku harus pasrah dan menerimanya.
Namun, Vincent Raditya tetap bisa menerbangkan pesawat berbadan besar, sebab izin terbang multiple engine-nya masih berlaku.
Sebut seperti Airbus 320 maupun Boeing 737, seperti halnya pesawat di maskapai tempat Vincent Raditya bekerja.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)