Mantan personel group lawak Empat Sekawan itu hanya memberikan persyaratan berupa data diri.
Baca: Soal Rekonsiliasi, Jokowi: Tanyakan ke Pak Prabowo, Kapan Ketemu Pak Jokowi
Baca: Profil Ivanka Trump, Putri Donald Trump yang Asyik Ngobrol Bareng Jokowi di KTT G-20 Osaka
Baca: Penampilan Terkini Song Hye Kyo Setelah Digugat Cerai Song Joong Ki, Tampak Kurus dan Terus Menangis
"Pertemuan sekali, dua kali, ke tiga kali bertemu dengan ketua Yayasan pak Haji Muhadi Setiabudi, pemilik Universitas Muhadi Setiabudi Brebes," ujar Nurul Qomar di kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede Jakarta Timur, Minggu (30/6/2019).
"Tanpa uji kelayakan, tanpa fit and propertest, tanpa sidang senat untuk menyetujui haji Qomar sebagai rektor," bebernya.
Saat itu ia tak merasa aneh.
Menurutnya alasan dirinya langsung diterima lantaran pernah menjabat di Komisi X DPR RI sekaligus seorang public figure.
Baca: Jokowi & Maruf Amin Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih: Besok Kita Langsung Kerja
Baca: Jokowi: Jangan Ada Lagi 01 02, Jangan Sampai Ada Lagi Antartetangga Tidak Saling Sapa
"Saya menilai mungkin saat itu beliau melihat saya sebagai mantan komisi X DPR RI dan public figure," tuturnya.
Saat ini komedian senior Nurul Qomar sedang terjerat kasus pemalsuan dokumen.
Ia dianggap memalsukan dokumen Surat Keterangan Lulus (SKL) S2 dan S3.
Bahkan, dedengkot group lawak Empat Sekawan itu sempat ditahan di Polres Brebes, Jawa Tengah.
Akan tetapi Nurul Qomar menegaskan jika dirinya tak pernah melakukan pemalsuan dokumen seperti yang dituduhkan padanya.
Tidak melamar
Mantan personil group lawak Empat Sekawan, Nurul Qomar mengatakan dirinya diminta untuk menjadi rektor Universitas Muhadi Setiabudhi, bukan melamar.
Kala itu ia ditawari temannya sesama dosen di Cirebon untuk menjadi seorang rektor di sebuah universitas di Brebes.
Sebab, saat itu Universitas Muhadi Setiabudhi memang membutuhkan rektor baru.