Viral video kemarahan Astrid Tiar saat komentari sikap Rey Utami dan Pablo Benua soal Ikan Asin, 'harus diselesaikan secara hukum, apak nggak diajarin orang tuanya?'
TRIBUNNEWS.COM - Viral video kemarahan Astrid Tiar saat komentari sikap Rey Utami dan Pablo Benua soal Ikan Asin, 'harus diselesaikan secara hukum, apa nggak diajarin orang tuanya?'
Kasus viral 'ikan asin' yang disebut Galih Ginanjar di YouTube Rey Utami dan Pablo Benua semakin menjalar.
Terlebih saat ini, pihak terkait, Fairuz telah laporkan Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua terkaut ucapan yang dirasa menyakitkan tersebut.
Pihak Fairuz diketahui telah dibantu oleh Hotman Paris telah melaporkan tiga nama tersebut ke Polda Metro Jaya terkait penyebaran konten asusila lewat akun YouTube milik Rey dan Pablo.
Konten asusila tersebut berupa sejumlah kalimat, satu di antaranya menyebut organ intim bau ikan asin.
Baca: Kriss Hatta Diputus Tak Bersalah dan Dibebaskan dari Semua Dakwaan
Baca: Barbie Kumalasari Beri Pembelaan Usai Merasa Dipojokkan Pablo Benua dan Rey Utami
Setelah tindakan hukum yang telah dilakukan Fairuz, pihak Rey Utami dan Pablo Benua dengan Galih Ginanjar justru saling menyalahkan.
Bahkan Galih Ginanjar berdalih tidak menyebut jika 'ikan asin' yang pernah keluar dari mulutnya bukan membicarakan soal bagian intim wanita melainkan makanan.
Hal ini tentu membuat orang geram, termasuk presenter ternama Astrid Tiar.
Astrid Tiar keluarkan amarahnya saat membawakan acara Insert dan diunggah pada saluran YouTube Trans TV Official pada Kamis (4/7/2019).
Video komentar Astrid Tiar ini terlihat sangat meluapkan emosi dari dalam hati.
Bahkan video Astrid Tiar saat membuka acara dan akan bicarakan soal kasus yang menyeret Rey Utami dan Pablo sejak Galih Ginanjar menyebut 'ikan asin' di kanal YouTube-nya dan kini menjadi viral di media sosial.
Pada video tersebut, Astrid menyebut jika apapun yang dikatakan harus dipertanggungjawabkan.
Astrid juga berpendapat jika Rey Utami dan Pablo sebenarnya punya hak untuk mengedit beberapa kata yang dirasa tidak pantas untuk ditayangkan di media sosial.