TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi seniman Toto Muryadi alias Tarzan, Srimulat bukan sekadar mata pencahariaan. Ikatan batin antar anggotanya membuatnya sedih saat anggotanya tertimpa masalah termasuk terjerat narkoba seperti Nunung.
Meski anggota Srimulat tinggal beberapa orang, dan terkikis oleh zaman, ikatan batin Tarzan dengan Srimulat begitu kuat.
Bagi Tarzan, Srimulat adalah keluarga, apapun yang terjadi.
Tarzan mengenang hari pertama saat dirinya harus menjalani uji nyali demi bisa bergabung sebagai anggota Srimulat.
Tidak sedikit calon anggota yang gagal melalui uji nyali tersebut. Tarzan, yang tanpa persiapan, diminta langsung melawak di panggung Srimulat.
Pengalamannya sebagai anggota ludruk dan Lokaria membuat Tarzan percaya diri.
Lokaria adalah kelompok ludruk pimpinan Amang Rahman. Anggota Srimulat Asmuni juga pernah bergabung dengan Lokaria.
Baca: Air Mata Sang Ayah untuk Jefri Nichol Setelah Lihat Kondisi Putranya Sepekan Hidup di Penjara
Baca: Hidup di Sel, Nunung Masih Pikirkan 50 Orang yang Selama Ini Dinafkahinya
Sejak hari itu Tarzan bergabung dengan Srimulat.
Bagi pria yang mendapatkan nama panggung Tarzan saat bergabung dengan Lokaria itu, Srimulat, yang pada perkembangannya dikategorikan sebagai grup lawak, bukan grup lawak biasa.
Jika grup lawak lain beranggotakan tiga atau empat orang, tidak demikian halnya dengan Srimulat.
Meski kekurangan satu anggota, Srimulat akan tetap menghibur penonton.
Hal seperti ini yang tidak bisa ditemui di grup lawak lain yang akan terasa kurang jika seorang anggotanya tidak ada.
"Saat itu, Srimulat tanpa siapapun akan tetap jalan dan menghibur," ujar Tarzan kepada Tribun Network, Selasa (23/7/2019).
Tarzan bergabung dengan Srimulat pada bulan Mei tahun 1979, lalu hengkang pada 1986.
Baca: Banyak Merenung, Berdzikir dan Puasa Senin Kamis di Penjara, Rey Utami Ingin Berhijab
Dia kemudian kembali ke Srimulat pada 1995 setelah diajak oleh Kadir. Dia tetap di Srimulat sampai era milenium.
Puluhan tahun adalah masa bakti Tarzan di Srimulat. Begitu banyak rekan yang dia temui di Srimulat.
Kombinasi dua hal itu yang membuat Tarzan merasa hubungan setiap anggota terasa spesial.
"Hubungannya bukan lagi antara anggota dengan ketuanya, lebih kepada ikatan batin," kata pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu.
Ikatan batin itu yang membuat Tarzan tak kuasa menahan kesedihan saat mendapat kabar tak menyenangkan tiba. Tri Retno Prayudati alias Nunung ditangkap oleh polisi karena terkait kasus penyalahgunaan narkotika.
"Saya sedih. Siapapun, kalau temannya tertimpa masalah serupa, akan sedih juga," ujar pria 74 tahun tersebut.
Rasa penyesalan kini terasa di hati Tarzan. Dia menyesal tidak mengetahui Nunung selama ini mengonsumsi narkotika.
Jika dia mengetahui itu lebih awal, Tarzan akan memberikan nasihat kepada Nunung supaya sadar.
Nasi sudah menjadi bubur, Tarzan kini hanya bisa memberikan dukungan dan sedikit nasihat.
"Saya bilang, 'Sudah, jangan coba-coba lagi.' Nunung juga menyadari itu adalah kekeliruan.
Dia juga merasa diselamatkan oleh polisi lewat cara diamankan. Bukan ditangkap," kata Tarzan.
Sama seperti keluarga besar Nunung, Tarzan berharap Nunung dapat direhabilitasi. Tapi doa utama darinya untuk Nunung adalah kuat dan tabah dalam menghadapi masalah ini.
“Doanya semoga cepat selesai proses hukumnya, lancar dan badai pasti berlalu,” katanya. (Tribun Network/Nurul Hanna)