Laporan wartawan Tribun Nurul Hanna dan Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis buku, penyanyi rap dan pelawak tunggal Pandji Pragiwaksono akrab dengan Srimulat sejak dia kecil. Sejak itu pula Pandji kagum kepada bagaimana masing-masing anggota Srimulat memiliki ciri khas dan karakter yang kuat. Karakter itu yang menurut Pandji bisa menghidupkan setiap sketsa komedi yang dibawakan.
Asmuni, Basuki, Gogon, Tarzan, Tessy, Eko, Nunung dan Yongki adalah anggota-anggota Srimulat yang Pandji sebut memiliki karakter kuat. Bagi Pandji, Srimulat adalah ansambel dari karakter-karakter kuat. Karakter-karakter itu yang membuat Srimulat tetap mampu menyajikan sebuah sketsa komedi secara maksimal.
"Seperti apapun sketsanya tetap pecah karena masing-masing karakter kuat, tidak ada yang tumpang tindih. Itu keunikan mereka. Mereka bisa punya gimik komedi yang diulang-ulang, tetapi tetap pecah. Lucu banget," ujar Pandji kepada Tribun Network, Rabu (24/7).
Dari para anggota Srimulat pula, Pandji belajar bagaimana mereka membangun karakter dan ciri khas. Asmuni dan Tessy, contohnya. Mereka menemukan karakter tersendiri dan melakoninya sehingga menjadikan sajian komedi Srimulat berbeda dari grup pelawak lain.
Pandji kemudian mengantongi sebuah pelajaran penting. Srimulat adalah bentuk karya seni yang tidak setengah-setengah.
“Bagaimana materi komedi, baik materi stand up atau sketsa, kalau lucu, ya lucu saja kalau dihantarkan seratus persen, tidak setengah-setengah. Kita bisa tertawa terhadap hal-hal yang sama dan Srimulat membuktikan itu,” ujar Pandji yang dulu sering menonton Srimulat melalui televisi di rumah pamannya.
Bagi Pandji, Srimulat adalah legenda. Menurutnya Srimulat mendapatkan status legenda tersebut bukan hanya karena berkarya sejak puluhan tahun lalu. Srimulat tetap memiliki tempat di hati masyarakat.
“Mereka bisa diperkenalkan ulang lewat medium baru, sampai dengan generasi sekarang menurut saya menggambarkan kenapa mereka legenda,” katanya.
Materi jualan Srimulat bukan sekadar kelucuan. Kekhasan para pemainnya adalah syarat mutlak. Teguh menekankan kekhasan ini kepada setiap calon anggota yang ingin bergabung.
Lihat saja bagaimana Asmuni, Timbul, Tessy, Gogon, Triman dan Mamiek Prakoso menampilkan kekhasan mereka saat berada di atas pentas. Karakter kuat itu pula yang membuat para penonton dan penggemar Srimulat ingat dan paham keunikan setiap anggota Srimulat.
Para penonton akan terpingkal-pingkal ketika Asmuni menyebut, Hil yang mustahal dan Tunjep poin. Begitu juga ketika Timbul berceloteh Akan tetapi dan Justeru serta ketika dia mengaku bernama Heru ketika ditanya siapa namanya.
Lihat juga bagaimana Kabul Basuki, nama asli Tessy, bertingkah dan berdandan sebagai seorang perempuan yang kadang tetap terpikat oleh perempuan. Sudah jadi rahasia umum soal alasan Kabul Basuki memilih Tessy sebagai nama panggungnya.
Meskipun telah ditinggal banyak anggotanya, Pandji memprediksi Srimulat tetap akan mendapat sambutan baik jika kembali tampil bersama. Pandji percaya Srimulat tidak akan luntur termakan zaman.