Diketahui, Atta Halilintar sempat vakum dari akun Twitternya @AttaHalilintar dan memilih lebih fokus di channel YouTube miliknya.
Melihat hal ini, Psikolog asal Solo, Hening Widyastuti mengatakan bahwa dari sisi psikologis bahwa Atta sebenarnya lebih nyaman di kanal YouTube, di mana ia biasa memuat konten hiburan dan berpenghasilan lebih banyak di kanal tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, meski begitu, kemuculan tagar #atta menunjukkan bahwa YouTuber itu ingin kembali merambah ke Twitter.
Sayangnya, sejumlah pengguna twitter justru ramai-ramai memblokir akun milik Atta.
Fenomena ini juga ditelaah oleh Hening dari kacamata psikologi.
Baca: Hotman Paris Sebut Penghasilan Atta Halilintar Rp 2 Miliar dari YouTube, Si Youtuber Bilang Begini
Baca: Atta Halilintar Diramal Asmaranya dengan Nissa Sabyan, Denny Darko: Bukan yang Jadi Harapannya
"Saya lihat ada seperti komunitas yang solid, senasib, sepenanggunggan kekuatan massa pada pengguna Twitter. Mereka menganggap Atta tidak konsisten, tidak loyal, dan tidak setia, karena beralih dari Twitter ke YouTube," ujar Hening.
"Pengguna Twitter menganggap Atta hanya ingin meraup finansial, seperti halnya pada YouTube," lanjut dia.
Lantas, muncul kekuatan massa dari rasa kesatuan psikologis untuk menolak Atta yang mereka anggap tidak setia dengan Twitter.
Menurut Hening, jika kekuatan massa sudah muncul, maka tidak sulit untuk memblokir Atta dari kehidupan dunia maya mereka.
Baca: Bertemu Nissa Sabyan, Atta Halilintar Salah Tingkah: Kalau Lihat Nissa Sabyan Jadi Pengen Kopi
Baca: Impiannya Terwujud, Atta Halilintar Salah Tingkah Ketemu Nissa Sabyan
"Demikian halnya kasus Ria Ricis. Sudah pamit, tapi kembali eksis lagi. Komunitas YouTube menganggap apa yang dilakukan Ria Ricis adalah drama dan pura-pura saja," ujar Hening.
Dengan demikian, mudah juga bagi pengguna Twitter untuk memblokir akun Ria Ricis.
(Tribunnews.com/Whiesa)(Kompas.com/Retia Kartika Dewi)