Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Rajanya lagu-lagu patah hati campursari, Didi Kempot memiliki lebih dari 800 lagu yang beberapa lagunya belakangan ini lagi disukai para milenial.
Untuk membuat lagu memang bukanlah perkara susah bagi pria yang oleh milenial dijuluki The GodFather of Brokenheart ini.
Dalam waktu satu jam saja Didi Kempot mengaku bisa mencipatakan satu lagu lengkap dengan lirik dan nadanya.
“Lagu tercepat saya hanya bisa dibuat enam puluh menit, sudah termasuk nada dan kulit,” kata Didi Kempot saat beberapa hari lalu ditemui Tribunnews.com di Menara Kompas, Jakarta Pusat.
Sesuai dengan titlenya, Didi Kempot mengaku kalau membuat lagu-lagu yang bercerita tentang hati yang terluka prosesnya lebih cepat dibandingan lagu-lagu dengan tema lain.
Baca: Begini Aksi Sobat Ambyar, Fans Didi Kempot Saat Goda Idolanya di Acara Rosi KompasTV
“Lagu becandaan itu gak mudah buatnya karena sudah biasa bikin lagu patah hati tapi ada berapa lagu saya yang guyon kaya lagu Kuncung itu cepat buming juga dan sempat dinyanyikan oleh alm. Mas Basuki pelawak srimulat dulu,” ungkapn Didi Kempot.
Selain itu, lagu yang bercerita tentang patah hati lebih cepat dibuat karena Didi kempot pernah memiliki pengalaman patah hati, seperti lagu Cidro.
Di lagu Cidro tersebut Didi menceritakan pengalamannya dengan mantan kekasih yang saling mencintai tapi terhalang restu orangtua.
“Cindro saya pengalaman pribadi karena itu kan bikinnya pas masih dijalanan juga, kalau naksir orang profesi apapun boleh ternyata pasangan mau tapi keluarganya kurang bisa menerima kehadiran si pengamen,” kata Didi Kempot sambil tertawa.
Baca: Lowongan Kerja BUMN PT Jasa Raharja Persero - Buka sampai 7 Agustus 2019, Pendidikan Minimal SMA
Lagu Cidro yang dibuat tahun 1989 dan ada di album pertama Didi Kempot ini jugalah yang membuat Didi Kempot kini disukai milenials.
Sadar kalau milenial sedang mendekatinya, Didi Kempot menghadirkan versi terbaru Cidro dengan perubahan pada bagian melodi agar lebih dekat dengan anak muda.
“Karena aku pingin mendekatkan kemelowan tadi dengan zaman-zamannya anak sekarang. Itu kaya Cidro melodi gitarnya dibikin beda dan disitu memang kita harus mengikuti perkembangan zaman juga karena anak muda juga udah bisa menerima kita,” pungkas Didi Kempot.