TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Selebriti Manohara Odelia Pinot menunjukkan keberaniannya saat ikut evakuasi hewan-hewan peliharaan milik Hotel Melka Lovina Denpasar Bali, bersama beberapa anggota Jakarta Animal Aid Network (JAAN).
Artis ibu kota ini sempat menarik perhatian sejumlah pengujung serta petugas hotel, lantaran keberaniannya menduduki seekor buaya yang sedang mengamuk saat hendak dievakuasi.
Dari pantauan di lokasi, seekor buaya tiba-tiba mengamuk saat hendak dinaikkan oleh petugas ke atas truk, untuk dikirim ke kebun binatang Bali Safari.
Manohara yang saat itu tengah memantau proses evakuasi, berusaha membantu petugas menenangkan buaya.
Dengan keberaniannya, Manohara langsung menduduki buaya itu, sementara petugas BKSDA Bali berusaha untuk mengikat mulut buaya menggunakan tali plastik.
Manohara mengaku mulai bergabung bersama JAAN sejak satu tahun belakangan ini.
Sejak kecil, wanita yang memiliki darah campuran Amerika Serikat dan Bugis ini mengaku sangat menyukai satwa, utamanya satwa endemik Indonesia.
"Sayangnya banyak sekali satwa-satwa kita dalam kondisi bahaya. Menurut saya progran konservasi satwa masih sangat kurang. Jadi penting sekali untuk menyosialisasikan orang dan melakukan upaya-upaya supaya kita bisa jaga," jelasnya.
Selama satu tahun bergelut di dunia satwa, Manohara merasa sosialisasi sangat perlu dilakukan untuk menyelamatkan hewan-hewan khas Indonesia.
"Contohnya seperti topeng monyet, kami sudah sosialisasi dan untungnya di Jawa, Jawa Timur dan Jawa Barat sekarang sudah ilegal untuk melalukan aktivitas topeng monyet. Sebelum jadi ilegal, kita bisa sosialisasikan ke orang-orang jangan nonton hal tersebut supaya nggak berputar terus ya. Sama seperti sirkus lumba-lumba," ungkapnya.
Baca: Promotor Dikritik Bawa Choi Siwon Saat Takbiran Idul Adha
Baca: Manohara Promosikan Produk Wine Harga Ratusan Ribu hingga Jutaan Rupiah
Proses Evakuasi
Dua ekor lumba-lumba yang dipelihara Hotel Melka Lovina, dievakuasi oleh BKSDA Bali ke tempat penangkaran di Pantai Mertasari, Denpasar, Selasa (6/8/2019) sore.
Evakuasi ini dilakukan lantaran hotel yang terletak di Desa Kalibukbuk, Buleleng itu sedang dalam masalah sengketa dengan pihak ketiga.
Selain lumba-lumba, ada dua ekor burung jalak bali, tiga ekor burung nuri merah, tiga ekor landak, dua ekor lutung, satu ekor ular piton, dan tiga ekor buaya juga dievakuasi oleh BKSDA Bali bersama sejumlah komunitas pemerhati hewan.
Penyidik BKSDA Bali, Soemarsono mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, saat ini hanya dua lumba-lumba yang dapat dievakuasi.