TRIBUNNEWS.COM - Grup band NOAH secara resmi telah merilis album kedua mereka yang bertajuk 'Keterkaitan Keterikatan'.
Dalam album tersebut terdapat delapan lagu baru dan satu bonus track.
Kedelapan lagu tersebut, yakni 'Wanitaku', 'Kupeluk Hatimu', 'Mendekati Lugu', 'Mencari Cinta', 'Menemaniku', 'Kau Udara Bagiku', 'My Situation', 'Jalani Mimpi' dan bonus track yaitu 'Moshimo Mata Itsuka' yang tak lain adalah versi Jepang lagu Mungkin Nanti dari album Bintang di Surga.
Terdapat beragam fakta dari pembuatan album 'Keterkaitan Keterikatan' tersebut, berikut Tribunnews.com rangkum faktanya dari berbagai sumber.
Baca: Ariel Kenang Kebersamaan dengan NOAH: Pasti Ada yang Hilang
Dua Tahun Pengerjaan Album
Album Keterkaitan Keterikatan merupakan album yang digarap cukup lama yakni dibuat sejak dua tahun yang lalu pada 2017.
Saat awal pengerjaan album tersebut, para personel NOAH sempat melakukan karantina selama tujuh hari di sebuah kapal phinisi Cheng Ho.
Di kapal tersebut, beragam kegiatan dilakukan oleh personel NOAH mulai dari latihan, rekaman, hingga proses kreatif.
Dalam berkegiatan di kapal tersebut, grup band yang digawangi Ariel tersebut sempat terhambat cuaca buruk lautan.
Akibatnya, mereka kembali melanjutkan proses rekaman di Jakarta.
Satu lagu yang dikerjakan pada dua tahun yang lalu adalah lagu berjudul 'Wanitaku' yang sempat dibocorkan reff-nya ketika konser di Gili Trawangan, Lombok pada 2017.
Lagu ini menceritakan tentang perasaan para laki-laki yang khawatir terhadap pasangannya yang memiliki mimpi yang tinggi.
“Tahun 2017 sempat kita bawakan di Sunset Concert Gili Trawangan, sedikit reffnya saja karena belum jadi lagunya,” ungkap Ariel kepada media di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).
Baca: NOAH dan Yovie Widianto Bakal Tampil Sepanggung di Project X
Baca: Saat NOAH dan Yovie Widianto Saling Puji
Sosok Uki Masih Nampak