"Mulai dari berenang di rumahmu setiap hari Minggu bersama Farhan, pergi berbelanja denganmu karena eyang ingin makan shabu-shabu di rumah bersama keluarga, atau ketika eyang mendengarkan musik di dalam mobil dan kami hanya akan menertawakan betapa kerasnya itu," lanjut tulisnya.
Kenangan itu begitu banyak terukir karena sejak kecil Farrah selalu menemani sang kakek.
Farrah merasa selama ini sang kakek kerap menunjukkan rasa bangganya atas kejujuran saat mengutarakan pendapat yang dilakukan sang cucu.
Ia menyebut BJ Habibie merasa senang dengan mata berbinar ketika para cucunya mengunjungi kediamannya.
Kala itu sang kakek memujinya cantik, hingga membuat Farrah merasa malu dibuatnya.
Meski hatinya sakit untuk mengucapkan kata perpisahan, namun Farrah berjanji akan membuat sang kakek bangga.
"Hatiku sakit Eyang. Saya sedih melihatmu pergi, tetapiĀ aku tahu ini bukan selamat tinggal. Eyang sekarang bersama Eyang Putri, katakan padanya aku menyapa."
"Sampai ketemu lagi, oke? Kunjungi aku kadang-kadang dalam mimpiku ya Eyang?"
"Aku berjanji kepadamu bahwa aku akan selalu mengangkat kepalaku tinggi-tinggi danĀ aku selamanya bersyukur memilikimu. Aku akan membuatmu bangga Eyang," ungkapnya.
Ia pun meminta maaf atas segala kesalahan yang dibuatnya kepada sang kakek.
"Maafin aku ya Eyang kalo aku ada kesalahan Eyang. Eyang istirahat ya sekarang, aku kuat kok Eyang, jangan khawatir tentang kita semua," kata Farrah.
Bagi Farrah, BJ Habibie tetap menjadi Eyang kakung yang menginspirasi dan selalu membuatnya bangga.