Dalam ajang tersebut, nantinya akan dipilih film Indonesia sekaligus mempromosikan dan kerja artistik terbaik sepanjang tahun.
Anugerah Piala Citra untuk merepresentasikan pencapaian tertinggi perfilman Indonesia di tingkat nasional dan dunia.
Lukman Sardi mengatakan, perkembangan film Indonesia makin pesat dari tahun ke tahun seiring peningkatan jumlah penonton.
"Dalam setahun ada sekitar 200 film nasional yang tayang di bioskop. Sementara itu, jumlah penonton sudah lebih dari 50 juta setiap tahunnya. Jadi, industri film kita itu luar biasa," kata Lukman Sardi.
Selain itu, pada tahun ini dibentuk Duta Piala Citra yang akan melakukan kampanye mengenai perfilman, khususnya ajang Piala Citra kepada masyarakat luas.
Para duta tersebut adalah peraih Piala Citra pada tahun-tahun sebelumnya yakni Laura Basuki, Tara Basro,Chicco Jericho, dan Gading Martin.
Dia menambahkan, pihaknya bersama Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengevaluasi untuk memperbaiki industri perfilman Indonesia.
"Terutama yang paling penting adalah penilaian, supaya kita dapat menghasilkan yang lebih baik lagi," ujar Lukman.
"Tugas pertama Komite FFI pertama ini membentuk fondasi. Tentunya memang perlu proses. Tapi kita pastikan akan perkuat dengan organisasi yang lebih rapi," kataLukman Sardi.
Tiga penilaian
Lukman Sardi mengatakan, pada ajang pemilihan Piala Citra 2019, ada tiga kriteria dasar penilaian yakni gagasan dan tema, kualitas estetika, serta profesionalisme.
Film Inddonesia berhak mengikuti seleksi adalah film yang telah tayang periode Oktober 2018 hingga 30 September 2019.
Tim kurasi berasal dari kalangan akademisi, jurnalis dan pekerja film.
Para kurator tersebut nantinya akan menyeleksi seluruh film yang lulus sensor dan ditayangkan di bioskop di Indonesia untuk dikerucutkan menjadi 30-50 film.